Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Al Azhar Indonesia, Populi Center
HEADLINE: Bursa Bakal Cawapres 2024 Kian Ramai, Siapa Saja Masuk Radar?
Liputan6.com Jenis Media: News
Liputan6.com, Jakarta - Mendekati gelaran Pilpres 2024, sejumlah nama bakal calon wakil presiden (Cawapres) mulai bermunculan dan menjadi buah bibir masyarakat dalam menentukan calon orang nomor dua di Indonesia selanjutnya. Nama-nama itu terdiri dari Menteri, Kepala Daerah hingga Ketua Umum Partai Politik (Parpol).
Beberapa nama digadang-gadang bakal menjadi Cawapres 2024. Mereka adalah Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kendati belum menjadi Cawapres definitif, nama-nama tersebut sepertinya sudah mendapat atensi besar dari publik. Lantas, Siapa di antara nama-nama itu yang punya peluang maju?
Hasil survei Cawapres 2024 teranyar dari Survei and Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati posisi teratas dengan hasil 17,2 persen. Di posisi kedua ditempati Erick Thohir dengan presentase 17,1 persen diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan hasil 13,4 persen.
"Ridwan Kamil dan Erick Thohir bersaing ketat (di posisi Cawapres), keduanya hanya terpaut 0,1 persen," kata Direktur eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara dalam rilis surveinya, dikutip pada Senin (20/2/2023).
Diketahui, Survei ini dilakukan pada tanggal 3-13 Februari 2023 dengan total jumlah responden 1.230. Sebaran sampel tersebar di 34 provinsi, dengan teknik sampel menggunakan multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar ± 2,8 persen.
Sementara berdasarkan survei Populi Center, elektabilitas Ridwan Kamil juga masih teratas, Ridwan Kamil mendapat presentase sebesar 22,4 persen disusul Sandiaga Uno 16,8 persen dan Andika Perkasa dengan 9,9 persen suara responden.
Survei ini dilakukan pada 25 Januari hingga 2 Februari 2023. Total sampel dihimpun adalah sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak atau multistage random sampling.
Di sisi lain, dalam hasil survei terakhir Poltracking Indonesia menunjukkan Erick Thohir berada di posisi teratas mengungguli Ridwan Kamil, disusul Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menteri BUMN Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi dengan 15,1 persen, di bawah Erick menyusul nama-nama seperti Ridwan Kamil 14,0 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 11,7 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno 9,2 persen.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan bahwa banyak sosok potensial yang namanya mencuat di sejumlah survei dan berpeluang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Ujang menyebut nama-nama seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno.
Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk bursa cawapres 2024.
"Apakah nama-nama itu bisa apa tidak ya tergantung dari ada atau tidak partai pengusungnya karena kita ini wilayah capres-cawapres itu kan ada pada partai politik atau gabungan koalisi partai politik," kata Ujang kepada Liputan6.com, Senin (20/2/2023).
Belakangan nama Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Ridwan Kamil menjadi tiga nama terkuat dalam beberapa survei terpercaya yang masuk dalam bursa cawapres 2024. Terkait hal tersebut, Ujang menilai Erick punya kans paling besar.
"Saya melihatnya ada Erick Thohir, Sandiaga, dan Ridwan Kamil punya potensi, tapi yang paling punya kans besar untuk bisa punya peluang menjadi cawapres itu adalah Erick Thohir," jelas Ujang.
Ujang menyatakan bahwa Erick Thohir sudah punya akses hampir ke semua elemen seperti Nahdlatul Ulama (NU), Barisan Ansor Serbaguna (Banser), hingga Kementerian. Hal itu, kata Ujang menjadi modal bagi Erick untuk bersaing dengan Ridwan Kamil maupun dengan Sandiaga Uno.
Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Jadi Kuda Hitam CawapresSementara itu, Ujang menilai Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sebagai kuda hitam cawapres 2024. Keduanya disebut terkendala maju sebagai cawapres karena tidak adanya partai politik (parpol) yang mau mengusung.
"Kalau kuda hitam ada dua ya, Sandiaga dan Ridwan Kamil. Tapi yang potensial Erick Thohir, sudah masuk kemana-mana potensinya serius untuk menjadi cawapres," terangnya.
Terlebih Erick Thohir baru-baru ini juga menjabat sebagai Ketum PSSI. Jabatan baru ini, dianggap dapat mendorong Erick diusung parpol sebagai cawapres 2024.
Namun, kata Ujang, sebagai Ketum PSSI Erick harus bisa memperbaiki tata kelola dan manajemen organisasi di tubuh PSSI. Sehingga dapat menjadi sebuah industri yang berprestasi.
"Namanya sepak bola tidak bisa dipisahkan dari politik juga karena sepak bola di republik ini sangat besar, sangat banyak dan saya rasa sebagai ketua PSSI bisa menjadi batu loncatan menjadi cawapres begitu," kata dia.
Adapun sosok Sandiaga sendiri, Ujang menilai posisinya sulit jika ingin maju sebagai cawapres di Pemilu 2024. Selain itu, manuver Sandiaga untuk beralih dari Gerindra ke PPP dinilai gagal. Terlebih PPP juga dekat dengan Erick Thohir.
"Jadi saya melihatnya maju kena, mundur kena sulit lah Sandiaga Uno menjadi capres-cawapres baik dia ada di Gerindra maupun ketika gabung dengan PPP. Momentum Sandiaga agak berat di 2024 nanti," jelas dia.
Terakhir, sosok Ridwan Kamil (RK). Ujang melihat potensi RK maju sebagai cawapres di 2024 melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga kecil. Menurut Ujang meskipun sudah menjadi kader, Partai Golkar tetap bakal mengusung kader yang lebih senior bukan Ridwan Kamil.
"Kalau menjadi cawapres-capres di Golkar ya tokoh-tokoh Golkar akan marah, kalau banyak yang senior atau banyak yang lebih hebat gitu," ujarnya.
Ujang membeberkan bahwa Ridwan Kamil ingin mengamankan tiket untuk maju di pemilihan gubernur (Pilgub) 2024. Informasi ini, kata Ujang telah terkonfirmasi langsung oleh internal Partai Golkar.
"Iya saya sih melihatnya masih sebagai Pilgub lagi yang kedua kalinya, dia sih ingin jadi cawapres tapi kan partai tidak ada yang mendukung termasuk Golkar juga tidak mendukung. Jadi saya sih melihatnya dia akan maju sebagai gubernur lagi," Ujang menandasi.
Sentimen: positif (100%)