Merespon hal itu, Anies mengatakan janji itu diungkapkannya ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Situasi itu berbeda dengan saat ini yang mana Anies sudah tak menjabat sebagai gubernur. Ia mengakui lantas berubah pikiran hingga mencalonkan diri sebagai presiden di periode selanjutnya.

Semua itu diungkapkan Anies dalam kanal YouTube-nya, Anies Baswedan pada Sabtu (18/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan pernah ditawari menjadi calon wakil presiden mendapingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, tawaran itu langsung ditolaknya.

Anies pun menyinggung masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta yang saat itu baru seumur jagung.

"Di tahun 2018 itu saya diminta untuk menjadi wakil pernah, diminta jadi wapres pernah. Saya sampaikan 'Terima kasih tapi saya tidak bersedia'," kata Anies.

Selain itu, Anies juga mengakui sempat ditawari tiga partai politik sekaligus untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2019. Namun, tawaran itu kembali ditolaknya.

"Saya diminta menjadi capres dari tiga partai, datang menemui waktu itu sedang acara Abang None Jakarta. Saya katakan saya tidak mungkin, saya sudah janji lima tahun di Jakarta," ungkapnya.

"Cerita seperti itu tidak kedengeran di depan bahwa saya menyatakan tidak bersedia walaupun diberikan kesempatan waktu itu menjadi calon. Karena komitmen saya harus saya tunaikan lima tahun di Jakarta," imbuhnya.

Anies mengaku kala itu tengah fokus menjalankan kewajibannya sebagai seorang gubernur. Karena itulah, Anies sempat berjanji tak akan maju Pilpres jika berhadapan dengan Prabowo.

"Otomatis siapa yang maju di situ monggo saya enggak ikut-ikut. Termasuk saat diundang jadi cawapres, saya enggak mau, saya diundang jadi cawapres dan saya tidak bersedia," jelas Anies.

"Jadi kalau kita lihat perjalanan hidup, bagian kita ini pokoknya bersiap dengan manat, dengan tugas apa pun yang mungkin muncul, you never know," pungkasnya.

(***)