Sentimen
Negatif (100%)
20 Feb 2023 : 12.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Sukabumi, Sumba, Kendari

Kasus: Narkoba

Klarifikasi Tour Guide dan Pengamen yang Terlibat Perselisihan di Tempat Wisata di Lembang, Begini Kata Mereka

20 Feb 2023 : 12.49 Views 2

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Klarifikasi Tour Guide dan Pengamen yang Terlibat Perselisihan di Tempat Wisata di Lembang, Begini Kata Mereka

PRFMNEWS - Viral sebuah video yang memperlihatkan adanya perselisihan antara pengamen dan tour guide di salah satu tempat wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dinarasikan perselisihan tersebut terjadi karena pihak pengamen tidak terima dilarang mengamen di dalam bus pariwisata oleh pihak tour guide.

Salah seorang tour leader yang ada dalam video tersebut, Zen menjelaskan awal mula kejadian perselisihan tersebut.

Baca Juga: Pengamen yang Cekcok dengan Tour Guide di Lembang Buka Suara, Ngaku Sudah Nyanyi Dalam Bus Tapi Disuruh Turun

Diceritakan oleh Zen, awalnya dia bertugas membawa tamu sebanyak 73 tamu ke beberapa tempat wisata di kawasan Bandung pada 14 Februari 2023 lalu.

"Kejadiannya setelah kami beres dari pintu keluar Great Asia Afrika kami ke parkiran. Biasanya tour leader itu sebelum tamunya beres semua kami menyapu dulu ke beberapa tempat dan saya menemukan ada pengamen yang mau masuk ke bus saya, kemudian saya tanya apakah akang (pengamen) sudah izin, dan beliau bilang kepada saya nanti saya izin ke penumpang di dalamnya," kata Zen saat mengudara di Radio PRFM 107,5 News Channel Minggu, 19 Februari 2023.

Mendapat jawaban seperti itu, Zen meminta pengamen tersebut meminta izin kepada dirinya karena dirinya adalah tour leader atau yang bertanggungjawab atas kenyamanan para tamu yang dibawanya.

"Jadi yang namanya bus pariwisata itu bus yang disewa dan berbeda dengan bus AKAP, jadi bus pariwisata itu disewa lebih privat agar lebih nyaman di dalamnya, tidak ada orang asing bahkan ini ada pengamen jadi mereka menggunakan jasa," paparnya.

Baca Juga: Viral Pengamen dan Tour Guide Bus Wisata Berseteru di Lembang

Karena itu, orang di luar rombongan yang hendak masuk ke dalam bus pariwisata yang disewa tamu harusnya meminta izin atau berkoordinasi terlebih dahulu kepada tour leader.

Zen pun akhirnya melarang pengamen tersebut masuk ke dalam bus hingga akhirnya pengamen tersebut memaksa.

"Dia maksa masuk ke dalam, lalu saya lempar bola ke peserta 'ibu bapak apakah pengamen akan diizinkan?' dari (tamu) bus saya semua menolak mengizinkan. Kemudian saya pun bilang punten," jelasnya.

Setelah sempat dilarang, pengamen tersebut malah menduga jika larangan itu datang dari Zen, bukan dari penumpang bus.

Usai itu, Zen pun memilih untuk fokus menghitung tamu di dalam bus takut ada yang masih di dalam kawasan wisata.

"Kemudian saya lagi konfirmasi ke peserta, pengamen itu masuk ke bus samping yang masih bus (rombongan) saya," ucapnya.

Baca Juga: Selain Sabu, Polres Sukabumi Kota Turut Ungkap Kasus Peredaran Obat Keras Tanpa Izin

Melihat hal itu, Zen pun langsung meminta pengamen tersebut untuk tidak masuk karena masih tamu yang dipandunya.

"Langsung saya informasikan ini sama tamu juga untuk tidak boleh ngamen di sini," ujarnya.

Usai itu, tim rombongan yang menyewa jasa Zen meminta agar tak ada pengamen yang masuk ke bus karena merasa terganggu.

"Saya pun menyuruh mereka (pengamen) turun tapi mereka kekeh karena mereka merasa sudah diizinkan," ucapnya.

Sementara itu tour guide lainnya Muhammad Rizki menyampaikan bahwa dirinya melarang para pengamen masuk dengan kata-kata yang baik.

"Kita selalu pelan-pelan, tidak menggunakan nada tinggi, itu bisa dicek di mana pun dan buktinya juga ada," ucapnya.

Bahkan, larangan mengamen itu disampaikan berulang-ulang karena dengan kalimat-kalimat yang baik.

Terkait adanya dugaan tindakan kekerasan fisik saat melarang, Zen menegaskan tidak melakukan hal itu.

"Saya konfirmasi tidak ada, bahkan kalaupun misalkan terbukti ada ya mungkin beliau bisa visum lebih jelas, kalau ada video atau cctv, ada bukti yang silahkan, intinya saya tidak melakukan itu," jelasnya.

"Yang ada mungkin saya mengusap-ngusap ngahayukeun basa sundanya," lanjutnya.

Itu pengakuan dari pihak tour leader.

Baca Juga: Tersangka Pengedar Narkoba Mengaku Dilindungi oleh Polres saat Jumpa Pers

Baca Juga: Segera Daftar Beasiswa Arah Pemuda Indonesia Batch 3, Sekaligus Gratis Pengabdian Masyarakat ke Sumba

Pengakuan Pengamen

Sementara itu, salah seorang pengamen yang terlibat dalam perselisihan tersebut Widi menyampaikan bahwa sebelum mengamen dia selalu meminta izin untuk masuk ke bus.

"Si penumpang sudah welcome sudah ngiizinin, bahkan kita sudah membawain satu lagu," kata dia saat memberikan keterangan via live instagram @prfmnews.

Namun saat dia sedang mengamen, lanjut Widi, tiba-tiba pihak tour leader datang sambil seperti yang menyekek kepada dirinya.

"Si tour leader itu datang sambil kaya yang nyekek gitu ke saya," paparnya.

Baca Juga: Semua Penumpang Helikopter Rombongan Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat Dipastikan Selamat

Widi mengaku saat dia mengamen memang sudah sering mendapat larangan. Namun biasanya larang itu disampaikan dengan baik-baik.

Namun pada saat itu, Widi mengaku pihak tour leader melarang dirinya mengamen namun dengan cara yang kurang baik.

"Saya lagi nyanyi 'jol' ada yang nyekek saya dari pinggir nyuruh turun, dan kita turun dan sama kita dijelasin kita nyari receh kita sudah izin ke penumpang dan terjadilah adu mulut adu argumen," jelasnya.

Setelah turun, kata Widi, pihak tour leader meminta kawannya untuk memvideokan kejadian adu mulut tersebut.

Baca Juga: Patroli Gabungan di Kendari, 95 Liter Miras Diamankan

"Jadi ngerasa dijebak kita padahal kita gak salah karena kita sudah izin," katanya.

Sementara itu pengamen lainnya, Rey menjelaskan jika video yang beredar itu sebenarnya merupakan video potongan karena tidak sepenuhnya merekam kejadian yang sebenarnya.

"Jadi video itu tidak sepenuhnya full, jadi video itu sebelum ada itu di dalam bus dulu yang dipiting, jadi pihak tour leadernya dipotong jadi seolah-olah kita yang salah," ucapnya.

Merasa ada larangan yang disampaikan dengan cara kurang baik bahkan dengan tindakan fisik, Rey dan Widi pun menyayangkan hal itu.

Baca Juga: Jadi Dessert Terbaik di Dunia, Ini Lokasi Penjual Pisang Goreng Enak di Bandung Lengkap dengan Harga

"Satu fisik, kedua dari omongannya juga kurang enak," kata Rey.

Ditegaskan Widi, dia mengamen di kawasan tersebut tidak sembarangan karena dia telah mendapat izin dari pengelola tempat wisata.

Karena itu, dia meminta para wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata di lembang untuk tidak takut karena mereka dipastikan akan sangat menghormati setiap tamu yang datang.***

Sentimen: negatif (100%)