Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Tokoh Terkait
Jokowi Bilang Harus Impor Beras, Said Didu: Kemana Hasil Cetak Sawah Baru dan Food Estate?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, ikut menyentil Presiden Jokowi atas pernyataannya soal impor beras yang harus dilakukan.
Said Didu yang merasa geram, mempertanyakan ke mana selama ini hasil pembangunan yang telah dikerjakan.
"Bapak Presiden yang terhormat, kemana hasil pembangunan irigasi, cetak sawah baru, food estate, irigasi, dan embung," tagi Said Didu dikutip dari unggahan twitternya, @msaid_didu (19/2/2023).
Dikatakan Said Didu, apa yang telah dibangun pemerintah tidak ada gunanya jika tetap melakukan impor beras. Terlebih, pembangunan tersebut telah menghabiskan anggaran.
"(Pembangunan) yang sudah habiskan uang rakyat rarusan trilyun," lanjutnya.
Pria kelahiran Pinrang itu lantas memberikan saran kepada Presiden Jokowi sebagai nakhoda Indonesia. Agar segera menambah subsidi pupuk.
"Saran saya, segera tambah subsidi pupuk dengan ambil dana dari subsidi biosolar dan subsidi motor listrik," bebernya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan Indonesia tetap harus melakukan impor beras.
Kabarnya, itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan beras nasional yang disebutnya tidak bisa dipenuhi seluruhnya oleh Bulog.
Hal itu dikatakan Jokowi saat mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023) kemarin.
"Secara nasional kita butuh, karena stoknya dari Bulog tipis. Stoknya minimal 1,2 juta ton, kemarin pada level 600 [ribu] ton, jadi mau tidak mau harus [impor]," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, beras impor itu juga akan disalurkan ke provinsi yang menjadi penghasil beras nasional. Jika tidak, dikhawatirkan harga beras akan melambung.
"Melihat kebutuhan, kalau stoknya di sebuah provinsi kurang ya mau tidak mau ditambah, kalau tidak harga akan naik. Pilih naik atau pilih turun," ucap Jokowi.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (98.8%)