PIKIRAN RAKYAT - Pada tahun 2012, Esemka ramai jadi pembahasan di kalangan masyarakat. Kala itu, Esemka viral denhan SUV bernama Rajawali.

Mobil ini viral karena dianggap buatan anak bangsa. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjabat Walikota Solo menjadikan Esemka Rajawali sebagai mobil dinasnya, menggantikan Toyota Camry.

Banyak masyarakat menyebut mobil ini sebagai produk Esemka yang pertama. Apalagi Rajawali dianggap sebagai titik loncat Jokowi untuk menjabat jabatan RI 1.

Ternyata, terungkap satu fakta baru soal Rajawali. Mobil tersebut bukanlah produksi dari Esemka.

Baca Juga: AS Memprotes KUHP Baru Indonesia, Anthony Blinken Telepon Retno Marsudi

Hal ini dijelaskan oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merk Esemka, Eddy Wirajaya. Eddy menyatakan isu ini merupakan salah kaprah yang terjadi di masyarakat.

Eddy menjelaskan Esemka berawal dari aktivitas yang dilakukan sejumlah murid SMK di Jawa Tengah untuk membuat produk otomotif.

"SMK itu kan dulu asal-usulnya dari sekolah kejuruan. Kita tahu bahwa tenaga-tenaga otomotif di Cikarang kebanyakan dari Jawa Tengah. Dan dulu, Presiden (Jokowi) saat menjadi Wali Kota Solo. Beliau menjadi pencetus Solo sebagai kota vokasi," tutur Eddy Wirajaya ke Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 18 Februari 2023 di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.

Baca Juga: SBY Bicara Urgensi Mengubah Sistem Pemilu: Rakyat Perlu Diajak Bicara, Jangan Seenaknya

Karena hal tersebut, Jokowi pun mempromosikan hasil buatan anak-anak SMK pertama di Jawa Tengah yaitu Rajawali.

"Tentunya beliau mau untuk memajukan industri otomotif yang dihasilkan oleh anak-anak bangsa. Karena itulah dia menggunakan mobil Rajawali," tuturnya.

"Tapi, perlu diketahui kalau Rajawali itu bukan produk dari Esemka. Rajawali itu produk non-manufaktur. Itu bikinan dari berbagai anak-anak SMK di Jawa Tengah," kata Eddy.

Eddy menjelaskan Esemka pertama kali beroperasi di tahun 2019. Di saat itulah, Esemka memperkenalkan produk mobil pertamanya.

Baca Juga: Flooding Affected at Least 10.000 People in Solo Indonesia

"SMK hadri dari situ. Saat itu kan menjadi salah satu asosiasi dalam sekolahan. Dari situ akhirnya berubah jadi manufaktur PT Solo Manufaktur Kreasi. Kita merupakan satu swasta murni yang kemudian hasil produksi kita direalisasi menjadi Esemka Bima," katanya.

"Itu tahun 2019 dan kam bisa meluncurkan Bima. Tetapi di awal tahun 2020 itu pandemi, dan karena itu kita membatasi pesanan karena harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tutur Eddy.***