Samrut Lellolsima | Minggu, 19/02/2023 15:40 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam acara peresmian Gedung Graha Pena 98, Jakarta, Minggu (19/2). (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri peresmian kantor Graha Pena 98 di Jalan HOS Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2). Dia hadir sebagai sahabat dari Sekjen Pena 98 yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Adian Napitupulu.

Pria yang biasa disapa Bamsoet ini menilai, Adian bersama para aktivis 98 lainnya sudah sejak lama berjuang untuk kepentingan rakyat. Bahkan, sampai saat ini mereka masih tetap berkomitmen untuk berada dalam garis perjuangan.

“Kemudian juga kita sama-sama mengakui garis perjuangannya sejak jaman pergerakan hingga hari ini tetap konsisten. Itulah salah satu yang saya kagumi dan peresmian ini sudah disampaikan kepada saya sejak sebulan lalu, peresmian graha pena 98 ini,” terang pria yang biasa disapa Bamsoet ini di lokasi.

Politikus Golkar ini berharap, peresmian kantor Graha Pena 98 ini sekaligus dapat menjadi saluran penampung aspirasi masyarakat, utamanya yang merasa terpinggirkan.

“Masyarakat yang terpinggirkan bisa disampaikan di sini. Sebagai simbol perlawanan soal ketidakbenaran, simbol dari anggota perwakilan rakyat, Adian yang selalu menyerap aspirasi masyarakat. Jadi, kita harap teman-teman Pena 98 menjadi perwujudan dari pergerakan 98 konsisten membela masyarakat,” imbuh Bamsoet.

Dalam kesempatan ini, Bamsoet juga ikut berkomentar soal kriteria capres dan cawapres 2024 yang disampaikan oleh Adian. Menurut dia, yang paling penting adalah capres dan cawapres 2024 dapat melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya KH Ma’ruf Amin.

“Tapi bagi saya sebagai pimpinan MPR kita yang paling penting adalah figur sosok yang mampu kemudian berkomitmen utk meneruskan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf hari ini,” tegasnya.

“Karena penting saya ingatkan, tidak boleh ada sesen uang rakyat yang disalurkan ke APBN yang kemudian presiden berikutnya tidak mau melanjutkan. Sehingga proyek tersebut, program tersebut yang seharusnya  diperuntukan bagi rakyat, sebesar-besarnya untuk rakyat menjadi mubazir atau mangkrak,” imbuh Bamsoet.

PENA 98 atau Persatuan Nasional Aktivis 98 didirikan tahun 2014 dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) salah seorang aktivis 98 yang saat ini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Adian Napitupulu.