Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Yogyakarta, Paris
Tokoh Terkait
Antisipasi Kemarau Kering, BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat untuk melakukan panen air hujan. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi musim kemarau yang akan datang pada 2023.
"Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di Jakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Kamis, 16 Februari 2023.
Dia menyampaikan bahwa BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dibandingkan dengan musim kemarau sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Menurut Dwikorita, air hujan yang dikumpulkan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di saat musim kemarau 2023 melanda nanti. Sehingga, dampak kekeringan akibat musim kemarau dapat diantisipasi.
Baca Juga: Hotman Paris Tantang Jaksa Banding Vonis Bharada E: Halo Pak? Masa 12 Tahun Bisa Berubah Jadi 1 Tahun 6 Bulan
Selain itu, beberapa sektor yang berpotensi terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan perlu mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi dampak kekeringan akibat curah hujan yang rendah.
"Langkah pencegahan harus dilakukan semua pihak terkait sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi," kata Dwikorita.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan menyampaikan rincian daerah yang diprediksi oleh BMKG memiliki potensi curah hujan bulanan yang berkategori rendah.
Baca Juga: Dulu Selamat dari Tragedi Gua Thailand, Duangphet Promthep Kini Dikabarkan Meninggal Dunia di Inggris
Daerah itu meliputi Sulawesi Tengah pada bulan Maret dan pada April di sebagian NTB, sebagian NTT, serta bagian tengah Sulawesi Tengah.
Kemudian, pada bulan Mei, potensi curah hujan yang masuk dalam kategori rendah terjadi di bagian selatan Sumatera Selatan, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, bagian timur Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT.
Selanjutnya, pada bulan Juni, potensi curah hujan rendah terjadi di sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian wilayah Jambi, dan sebagian wilayah Sumatera Selatan.
Pada yang bulan yang sama, sebagian wilayah Lampung, sebagian wilayah Banten, lalu DKI Jakarta, sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian wilayah Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua bagian selatan juga berpotensi mengalami curah hujan yang rendah.
Baca Juga: Ibu Bharada E Minta Kejagung Tak Banding Vonis Anaknya, Hotman Paris: tapi Vonisnya Jomplang Banget
Pada bulan Juli hingga Agustus, BMKG menyampaikan potensi curah hujan rendah akan terjadi di sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian wilayah Jambi, sebagian wilayah Sumatera Selatan, sebagian wilayah Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, dan sebagian wilayah Jawa Barat.
Potensi curah hujan rendah pada bulan Juli hingga Agustus juga terjadi di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian wilayah Kalimantan Selatan, sebagian wilayah Sulawesi Selatan, sebagian wilayah Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara, serta sebagian wilayah Papua.
Dalam hal ini, Dodo menyampaikan bahwa BMKG juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa sektor yang berpotensi terdampak kekeringan, yakni dengan menyampaikan informasi terbaru mengenai perkembangan iklim dan bersama-sama menetapkan langkah-langkah mitigasinya.***
Sentimen: positif (97%)