Labuan Bajo: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengajak Presiden/CEO World Resources Institute (WRI) Global, Ani Dasgupta, mempelajari ekosistem Taman Nasional (TN) Komodo, di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya memantau variabilitas lanskap atau bentang alam. 
 
Siti dan Ani juga berkunjung ke Labuan Bajo pada Jumat, 17 Februari 2023. Di sana, mereka juga memantau lanskap hutan sekitar dan persemaian skala besar. Mereka juga melakukan observasi dari Spot Puncak Waringin.
 
Sehari setelahnya, Siti dan Ani mengunjungi dan mengobservasi landscape Pulau Rinca. "Pulau ini mewakili eksosistem TN Komodo yang secara keseluruhan seluas 173 ribu hektare," kata Siti dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 18 Februari 2023.
  Memberi nama komodo Dalam kunjungan ini, Siti memberi nama seekor komodo di Pulau Rinca dengan sebutan "Ani". Nama ini diberikan saat Ani Dasgupta berkunjung ke TN Komodo.

-?

- - - -
Bersama Menteri Siti, Ani menikmati fasilitas baru yang telah dibangun di Pulau Rinca TN Komodo. Fasilitas yang diresmikan baru-baru ini memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung yang menyaksikan dan meneliti satwa komodo di Pulau Rinca.
  Mengunjungi pusat persemaian Selama di Labuan Bajo, Siti dan Ani mengunjungi Pusat Persemaian Labuan Bajo. Keduanya menyaksikan secara langsung proses produksi dan bibit-bibit yang siap didistribusikan kepada masyarakat.
 
Ani terkesan banyaknya tenaga kerja lokal di Pusat Persemaian Labuan Bajo. Pusat Persemaian Labuan Bajo ini bahkan dapat memproduksi bibit dalam skala besar, yakni antara 5-6 juta bibit per tahunnya.
 
Setelah mengunjungi Labuan Bajo dan TN Komodo, Menteri LHK dan Presiden WRI juga meninjau Pusat Persemaian Mangrove di Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Di sini keduanya melihat lokasi penanaman mangrove oleh para pemimpin dunia saat KTT G20 tahun lalu.
 
Baca: Keindahan Pulau dan Alam Bawah Laut Komodo
  Tanda Tangani MoU FOLU Net Sink 2030 Presiden WRI Ani Dasgupta berkunjung ke Indonesia dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU untuk menjalin kemitraan teknis dalam mendukung FOLU Net Sink 2030 Indonesia.
 
Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk berkolaborasi dalam mendukung Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia menuju pencapaian target NDC Indonesia.
 
Tujuan kedua dari kemitraan teknis tersebut adalah untuk mengelaborasi teknik dan metode inventarisasi lahan melalui interpretasi citra satelit dan kerja lapangan.
 
Kemitraan ini akan meliputi dialog teknis mengenai sistem-sistem monitoring sektor FOLU; pertukaran pengetahuan dan pengalaman untuk memperkuat penyelarasan teknis sistem-sistem monitoring sektor FOLU tersebut; dan kolaborasi dalam forum internasional tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

(UWA)