Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Solo
Daerah Air Mulai Surut, Kota Solo Masih Siaga Merah Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Surakarta: Status Kota Surakarta masih dalam kategori siaga banjir meskipun debit air sungai Bengawan Solo sudah mengalami penurunan. Kepada wartawan, Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan sungai Bengawan Solo masih berstatus siaga merah.
"Sampai sekarang masih siaga. Tapi memang ada penurunan dari debit air, tapi masih di posisi siaga merah," katanya, Jumat (17/2/23).
Menurutnya, penurunan debit air tersebut terjadi karena curah hujan tidak terlalu tinggi di Sukoharjo, Wonogoro, Klaten, dan Boyolali. Salah satu penyebab meluapnya Sungai Bengawan Solo karena tingginya curah hujan di wilayah eks Karisidenan Surakarta tersebut.
"Ini memang ada luapan dari Sungai Bengawan Solo. Tapi juga ada luapan dari sungai kota, karena intensitas hujan di dua hari dari tanggal 16-17 itu memang cukup tinggi," katanya.
Nico mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWSBS, BMKG, serta pihak terkait. Pihaknya memprediksi potensi curah hujan tidak menentu masih akan berlangsung selama tujuh hari kedepan.
Petugas Pos Pantau Jurug Bayu Riyadi mengatakan ketinggian debit air masih di angka 9,14 meter pada pukul 17.45 WIB. Dengan kondisi ini, pihaknya akan melaporkan debit air setiap satu jam sekali untuk kesiapsiagaan berbagai pihak.
"Kondisi siaga merah sudah terjadi sejak Kamis malam. Namun, saat ini debit air mengalami penurunan meski belum signifikan," katanya.
Berdasarkan data sementara BPBD Surakarta, warga terdampak banjir tercatat masih di 16 kelurahan. Warga yang terdampak mencapai 21.846 jiwa dan 4.440 jiwa mengungsi.
Sentimen: negatif (76.2%)