tirto.id - Presiden Forum Komunikasi Supporter Cabang Olahraga lndonesia, Richard Achmad Supriyanto meminta Erick Thohir sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih tuntaskan kasus Tragedi Kanjuruhan.

Sebab, sebanyak 135 jiwa meninggal saat laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu itu akibat gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kepolisian sehingga membuat mereka sesak.

Penuntasan kasus ini juga sejalan dengan 12 rekomendasi Tim Gabungan Indonesia Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan.

"Tuntaskan kasus Kanjuruhan dan manusiakan supporter," kata Richard kepada Tirto, Jumat (17/2/2023).

Selain itu, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibenahi oleh Erick Thohir setelah terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Presedium Nasional Supporter Sepakbola lndonesia ini meminta, jangan melibatkan pengurus lama beserta stafnya yang bermasalah.

"Libatkan supporter serta SDM [Sumber Daya Manusia] anak muda unggul," ucapnya.

Kemudian, berbenah tatalaksana kompetisi liga 1, 2, dan 3 dari hulu hingga ke hilir. Lalu, laksanakan kompetisi usia muda berjenjang untuk timnas unggul dan kompetensi sepakbola wanita.

Lebih lanjut, Ketua Umum Jakmania 2014-2017 ini mendorong agar Erick Thohir membenahi insfratruktur sarana prasarana sepakbola. "Terakhir Erick Thohir harus melakukan pembenahan statuta PSSI," pungkasnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2026.

Erick terpilih dengan perolehan sebanyak 64 suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri La, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu rival kuatnya, AA LaNyalla memperoleh sebanyak 22 suara. Sedangkan ketiga kandidat lainnya seperti Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis nihil suara.