Sentimen
Tokoh Terkait
Rizal Ramli Kritik Rencana Asing Kelola Bandara Soetta Dan Ngurah Rai: Benar-benar Ngasal, Ndableg!
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Rizal Ramli kembali melontarkan kritik keras ke pemerintah. Kali ini terkait rencana pengelolaan Bandara Internasional Soekarno-Hata (Soetta) dan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai Bali oleh investor asing.
Rizal Ramli menyampaikan kritik lewat Twitternya, @RamliRizal. Dalam cuitannya, Menko Perekonomian era Pemerintahan Abdurrahman Wahid itu menyebut rencana Kementerian BUMN tidak benar alias ngasal.
"Gila, bener-benar ngasal," cuit Rizal diakhiri emoji wajah tertawa histeris.
baca juga:Rizal Ramli menyebut menyerahkan pengelolaan Bandara Soetta dan Bandara Gusti Ngurah Rai ke investor asing ndableq. Ia menyinggung ide serupa pernah muncul pada tahun 2002-2003, saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden. Ketika itu muncul ide menjual Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya beri saran di media-media agar yang dijual bagian Soekarno saja, bagian Hatta jangan. Mbak Mega malu hati akhirnya tidak jadi dijual," cuit Rizal Ramli.
Investor sedang dicariKementerian BUMN sedang mencari investor untuk mengelola Bandara Soetta, Banten dan Bandara Gusti Ngurah Rai, Bali. Kepastian mengenai hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.
"Kita rencananya bakal ada kerja sama tapi memang belum ada keputusan investor asing mana yang akan dibidik," kata dia di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Tiko, demikian Kartika Wirjoatmodjo disapa, mengatakan langkah ini diambil sebagai bagian dari kerja sama strategis dengan tujuan untuk meningkatkan status kedua bandara sebagai bandara internasional terbaik di Asia.
Dia mengatakan kehadiran investor asing diharapkan mampu mengelola kedua bandara dengan efektif dan efisien, meningkatkan fasilitas dan pelayanan di bandara, dan memperluas jangkauan penerbangan.
Tiko mengaku sampai saat ini rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan. Yang pasti, pengelolaan dua bandara kedepan akan dikerjasamakan dengan Angkasa Pura I (Persero) dan Angkasa Pura II (Persero).
"Kita akan mengumumkannya setelah mendapatkan izin dari Pemerintah," demikian kata Kartika Wirjoatmodjo dikutip dari keuangannews.id.[]
Sentimen: negatif (92.8%)