Sentimen
Positif (99%)
17 Feb 2023 : 19.58
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Inter Milan

Institusi: UIN

Tokoh Terkait
Abdul Haris

Abdul Haris

Posisi Ketum PSSI Mendongkrak Popularitas Erick Thohir Menuju Pilpres 2024

17 Feb 2023 : 19.58 Views 18

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Posisi Ketum PSSI Mendongkrak Popularitas Erick Thohir Menuju Pilpres 2024

Jakarta: Erick Thohir disebut semakin mendongkrak elektoral dan menjadi rebutan di Pilpres 2024 setelah terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
 
Pengamat sepak bola Indonesia, Abdul Haris, mengatakan posisi Ketum PSSI menjadi incaran para petinggi untuk meningkatkan pamor menuju panggung politik.
 
"Rata-rata banyak orang yang menjadikan PSSI sebagai batu pijakan untuk mendongkrak popularitasnya," kata Haris dalam keterangan pers, Kamis, 16 Februari 2023.
 
Mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI Tondo Widodo mengamini pernyataan tersebut. Posisi pucuk PSSI sangat memberikan dampak popularitas besar terhadap pemangku amanat. "Ketua Umum PSSI itu jabatan gengsi," jelas Tondo.

-?

- - - -
Jabatan Ketum PSSI menjanjikan sebuah masa depan yang cerah. Sebab sepak bola merupakan olah raga yang paling diminati di Indonesia. Sehingga, kata Tondo, orang-orang yang menjadi ketua umum bakal mendapat nama harum di mata masyarakat jika mereka sukses di PSSI.
 
Sementara dari perspektif politik, dengan Eks Presiden Inter Milan tersebut menjadi Ketum PSSI akan menambah nilai jual untuk kandidasi. Erick Thohir semakin memiliki daya jual politik di Pilpres 2024.
 
“Jadi bola bisa menjadi pemersatu. Kalau ini bisa menjadi saran seperti itu posisi Ketum PSSI, menjadikan bola pemersatu, ini akan melengkapi portofolio beliau (Erick Thohir),” ungkap Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi Political Literacy Desk (Polldesk), Faisal Riza.
 
Akademisi UIN Sumatra Utara tersebut menilai sepak bola memang menjadi ruang yang jauh dari politik. Namun ketika Erick mampu menunjukkan kinerja cemerlangnya, masyarakat pasti akan melihat Erick Thohir sebagai pemimpin yang tepat untuk Indonesia.
 
“Bola menjadi ruang non konflik politik. Orang bisa saja menjadikan nasionalisme berbeda ketika baris berbaris, ketika di kelas tapi ketika nonton timnas nasionalisme itu orang-orang itu bola itu berbeda. Penggambaran itu yang bisa dikembangkan ketika menjadi Ketum,” bebernya.
 
Faisal optimis dengan pengalaman Erick Thohir baik di dalam maupun luar negeri, sosoknya bakal mampu membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia. Hal tersebut bisa menjadi nilai plus bagi Erick Thohir di mata masyarakat Indonesia.
 
“Wajar itu menjadi panggung politik, tapi politik seperti apa digambarkan? Saya melihatnya bagaimana nanti sepak bola itu menjadi kekuatan menyatukan, memajukan, ini menjadi portofolio bagus, bukan sekadar menjadi suara,” ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 

(DEN)

Sentimen: positif (99.2%)