Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden yang akan maju di Pilpres 2024, Anies Baswedan menyatakan terdapat lima kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Terkait hal tersebut, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, terdapat tiga tokoh yang cocok dan masuk kriteria Anies.

Ketiga tokoh itu adalah Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan atau Aher, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Semua punya peluang baik Kang Aher daari PKS, Mas AHY dari Partai Demokrat atau Ibu Khofifah," kata Mardani saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).

Dia menilai, kriteria cawapres Anies baik. Apalagi, menurutnya cawapres memegang peran penting untuk dapat memenangkan Pilpres 2024.

"Pertama bagus lima kriteria itu. Kedua, cawapres pada periode pertama sangat besar pengaruhnya pada pemenangan. Kasus Pak SBY dan Pak Jokowi menunjukkan peran utama Pak JK," ungkap Mardani.

Meski demikian, PKS menyatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menentukan Cawapres. Karena masih ada sampai November 2023.

"Tidak usah terburu-buruWaktu sampai Nov 2023 batas akhir pendaftaran masih lama,

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut lima kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di saat menghadiri Rakernas Partai Ummat.

"Bicara kriteria, kami melihatnya begini. Tiga yang pertama teknokratik. Dua yang terkahir terkait arah kerja," kata Anies di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Anies menjabarkan, kriteria teknokratik yakni memiliki kontribusi siginifikan pada pemenang. Kriteria kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif."Kemudian keempat, adalah memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Yang kelima, tentu saja chemistry kerja bersama yang solid," ujarnya.

Awal tahun 2023, hubungan koalisi yang digadang-gadang siap mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024, rupanya memanas. NasDem, Demokrat, dan PKS yang sering membagikan kemesraannya mulai saling sindir.