Pengamat Politik Rocky Gerung hampir gagal menahan emosinya saat melakukan debat terkait dengan manuver Mahfud MD.

Kedua sosok tersebut diketahui berdebat panas mengenai keputusan vonis tersangka pembunuhan berencana Ferdy Sambo.

Baca Juga: Loyalis Jokowi Pindah Haluan Dukung Prabowo, Elite Megawati Legowo: Hak Masing-masing

Namun hal tersebut diwarnai sanggahan dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin sampai-sampai sepatu hampir melayang.

Mulanya Rocky yang diminta menjadi narasumber mendapatkan pertanyaan dari si pembaca acara, Ia menjelaskan mengenai mengenai ceramah kebangsaan di YouTube. Padahal sebelumnya Rocky Gerung terkenal sering memberikan komentar politiknya di media sosial Twiiter.

"Satu-satunya yang saya punya saat ini kanal YouTube, seperti teman saya Bang Karni. Itu pun dikelola oleh rekan saya," ujar Rocky.

Kemudian ia melanjutkan jika kehadirannya di stasiun televisi tersebut seperti upaya memperpanjang usia televisi tersebut pada tiga tahun ke depan.

Karena duduk di samping Mahfud MD, Rocky Gerung pun mengkritik mengenai Mahfud MD yang memberikan pernyataan terkait  "Tidak ada hak eksekutif mengomentari keputusan yudikatif. Sebaiknya diem, jangan komentar," ujar Rocky.

Baca Juga: Antitesanya Jokowi, Gerak Amerika Serikat Dekati Anies Baswedan Disoroti: Ingatlah Dominasi China...

Pernyataan ini yang kemudian menyulut sanggahan dari Ngabalin yang menyolot mengungkapkan pemikiran Rocky Gerung cenderung menghasut.

Tetiba Rocky Gerung berusaha membenarkan tali sepatunya. Pembaca acara menangkap isyarat dari Rocky tersebut yang terlihat menahan emosi.

"Saya benarkan dahulu tali sepatu ini, agar sepatunya tidak melayang ke dia (ke Ngabalin)," sambung Rocky.

Baca Juga: Peringatan Maulid Hampir Berubah Jadi Kampanye Next Jokowi, Pendukung Anies Disoroti: Teriak-teriak, Kena Tegur Deh

Dalam pertemuan itu, Rocky Gerung kemudian mengumbar soal fakta PHK yang terjadi sebanyak 1 juta orang. Fakta pemutusan hubungan kerja ini pun dikaitkan dengan pemahaman Bonus Demografi.

Setelah itu, Ngabalin maju ke panggung dan mengucapkan jika ia sudah lama ingin bertemu Rocky Gerung.

Pada momen itu, Rocky Gerung diajak Islah dengan duet nyanyi bersama. Tapi ajakan tersebut ternyata tidak mendapatkan respon baik dari dosen di Universitas Indonesia tersebut. Rocky memastikan jika ia hanya akan mau bertempur argumen bukan karena sentimen.

"Islah itu jika ada pertempuran pemikiran, saya mendengarkan musik namun tidak bisa bernyanyi," ujar Rocky memastikan jika tidak akan bernyanyi. Bahkan Ngabalin sempat ingin menjemput lalu duduk berpangku pada Rocky Gerung.

"Fear, fear, kita sesama doktor, tidak ada doktor yang gak jelas teori, maka itu mari bernyanyi," ujar Ngabalin.  Ajakan tersebut kemudian kembali ditolak Rocky Gerung.

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Masih Panjang, Menterinya Jokowi Malah Puja-puji Pengadilan: Ngaco!

"Beda argumen boleh jika beda argumen, tapi dia (Ngabalin) hanya sentimen," ujar Rocky.

Baca Juga: Permudah Pengelolaan Manfaat Pensiun, Bank Bjb Gandeng Dapenbun Luncurkan Layanan Otentikasi

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Suara.com.