Anggota Komisi IX Desak BPOM Kunjungi Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut Anak, Sebagai Bentuk Tanggung Jawab
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Reporter: Sigit Nugroho|
Editor: Sigit Nugroho|
Kamis 16-02-2023,19:32 WIB
Anggota Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah (Ist)--
Anggota Komisi IX Minta BPOM Datangi Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut Anak, Ini Alasannya - Anggota Komisi IX DPR-RI Nur Nadlifah meminta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dan jajarannya untuk mendatangi keluarga korban gagal ginjal akut pada anak.
Nadlifah berpendapat, tindakan tersebut akan menunjukkan empati otoritas negara seperti Badan POM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang juga ikut bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.
BACA JUGA:Daftar Obat Sirup Aman BPOM, Ini Daftar Lengkap Mereknya
"Keluarga korban butuh perwakilan Badan POM yang datang memberikan empati. Mereka butuh sentuhan-sentuhan seperti itu. Itu bagus untuk memberikan penguatan kepada keluarga korban dan menunjukkan bahwa Badan POM peduli," kata Nadlifah dalam rapat kerja Komisi IX dengan Badan POM di Senayan, Rabu 15 Februari 2023 malam kemarin.
Seperti diketahui, Komisi IX secara resmi memanggil Kepala Badan POM untuk membahas evaluasi pengawasan obat dan makanan. Termasuk soal obat sirop penyebab penyakit gagal ginjal akut pada anak (GGAPA). Berdasarkan data Kemenkes, hingga 5 Februari 2023, tercatat sudah ada 326 kasus GGAPA dan 204 diantaranya meninggal dunia.
BACA JUGA:BPOM Adalah: Tugas, Fungsi dan Wewenang Menerbitkan dan Mengawasi Izin Edar Produk Obat dan Makanan
Sementara itu, Anggota Komisi IX lainnya, Irma Suryani justru meminta Badan POM mendesak perusahaan Farmasi memberikan solidaritas dan sumbangan kepada keluarga korban GGAPA. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan hal yang mudah dan bisa dilakukan oleh Badan POM.
"Suruh mereka (perusahaan farmasi)sumbangan. Panggil. Kasih keluarga korban yang meninggal dunia. CSR mereka kan banyak. Itu memperlihatkan keberpihakan Badan POM kepada mereka. Itu gak sulit," tegasnya.
Sumber:
Sentimen: negatif (96.9%)