SKK Migas Blak-blakan Lambannya Proyek Gas Raksasa Masela
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan beberapa alasan yang membuat pengembangan proyek Lapangan Gas Abadi Blok Masela menjadi tersendat.
Beberapa di antaranya mulai dari pergantian participating interest (PI) selepas hengkangnya Shell, dan penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) di Blok Masela.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengungkapkan lambatnya proyek Blok Masela terjadi lantaran adanya tuntutan agar operator yakni Inpex Corporation dapat memasukkan penerapan teknologi rendah karbon yakni CCS/CCUS ke dalam revisi rencana pengembangan (Plan of Development/ PoD).
Dengan demikian, Blok Masela dapat menghasilkan blue energy yang diharapkan membuat harga LNG menjadi mahal, terutama di samping tuntutan untuk pengurangan emisi karbon di sektor hulu migas.
"Studi CCUS sudah dilakukan, oleh karena itu jadwal terakhir dari Inpex. Kami terus berdiskusi dengan Inpex dan memaksa Shell untuk segera tidak menyandera proyek ini. Bahasa kami kepada Shell dan Inpex jangan menyandera proyek ini," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (16/11/2022).
Lebih lanjut, Dwi mengatakan, Inpex berjanji segera memasukkan revisi POD pada Desember tahun ini menyusul dengan masuknya CCUS dalam pengembangan proyek Blok Masela.
"Tentu saja sejalan dengan itu partner terbaru muncul karena Inpex gak mungkin sampaikan POD tanpa tau partnernya," kata dia.
[-]
-
Cabut dari Blok Masela, Segini Duit yang Digelontorkan Shell(wed/wed)
Sentimen: negatif (91.4%)