Sentimen
Positif (99%)
11 Sep 2022 : 18.14
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Moskow

Ketua DPR RI Ziarah Makam Imam Al-Bhukari di Kota Samarkand Uzbekistan

11 Sep 2022 : 18.14 Views 5

SuaraSurabaya.net SuaraSurabaya.net Jenis Media: News

Ketua DPR RI Ziarah Makam Imam Al-Bhukari di Kota Samarkand Uzbekistan

Puan Maharani Ketua DPR RI menyempatkan berziarah ke makam Imam Al-Bhukari tokoh besar Islam, di Kota Samarkand, Uzbekistan, Sabtu (10/9/2022).

Kunjungan Puan ke makam Imam Al-Bhukari dilakukan disela-sela menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) 14th Summit of Women Speakers of Parliament (14SWSP) yang diselenggarakan di Tashkent, Ibu Kota Uzbekistan.

Dari Tashkent, Puan menumpang kereta cepat Afrosiyob bersama Sunaryo Kartadinata Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan menuju Samarkand. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam 10 menit.

Tiba di stasiun kereta api, Puan disambut Turdimov Erkinjon Okbotaevich Gubernur Samarkand, beserta jajarannya. Kemudian, Puan dan Turdimov Erkinjon melakukan pertemuan singkat di VIP Lounge Stasiun Samarkand.

“Samarkand mengingatkan saya kepada kisah kakek saya, Presiden RI pertama, Ir Soekarno atau Bung Karno, yang mengagumi Imam Al-Bukhori, sebagai salah satu perawi hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat terkemuka,” ujar Puan dalam pertemuan.

Bung Karno pernah mendapat undangan dari Nikita Khrushcev pemimpin Uni Soviet untuk datang pada tahun 1956.

Sebagai pelopor gerakan non blok, Bung Karno mengusung diplomasi damai dalam kunjungannya ke Uzbekistan yang waktu itu masih bagian Uni Soviet, sebagai salah satu cara mempererat hubungan antarnegara mengingat polarisasi blok negara-negara besar pada masa itu.

“Bung Karno berkenan memenuhi undangan ke Uni Soviet jika Krushchev dapat menunjukkan makam Imam Al-Bukhari. Alhamdulillah hal tersebut dapat terwujud, hdan makam tersebut dapat dipugar. Saya memandang hal itu merupakan salah satu sumbangsih Bung Karno terhadap umat muslim dunia,” kata Ketua DPR RI.

Dalam kesempatan itu, Puan mengungkapkan kegembiraannya bisa datang ke Samarkand. Dia juga memuji kepemimpinan Gubernur Turdimov Erkinjon.

“Saya merasa senang sekali dapat bertemu dengan Bapak Gubernur di Kota Samarkand, kota para imam, yang sangat indah ini. Kota Samarkand ini memiliki akar sejarah yang kuat bagi peradaban Islam, karena kota ini salah satu pusat penyebaran Agama Islam ke wilayah Asia Tengah,” imbuhnya.

Mantan Menko PMK itu kemudian menyinggung kerja sama Indonesia dengan Uzbekistan, khususnya dalam bidang pariwisata. Sekarang, kedua negara memiliki kerja sama pengelolaan hotel di area mausoleum Imam al-Bukhari di Samarkand.

Puan menyebut, Samarkand merupakan kota yang sangat kaya akan kisah sejarah mengenai peradaban dunia, agama, mau pun budaya.

“Sebagai negara yang sama-sama memiliki penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia dan Uzbekistan memiliki potensi pariwisata religi yang dapat dikembangkan, salah satunya wisata ziarah makam para Imam di Samarkand. Saya mengapresiasi hal ini sebagai upaya positif untuk merespon kebutuhan masyarakat kedua negara dalam bidang pariwisata religi,” sambung Puan.

Sementara itu, Gubernur Samarkand menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Puan, terutama sebagai keluarga dari Bung Karno. Dia pun bercerita mengenai peran Bung Karno dalam sejarah Samarkand.

“Bung Karno merupakan pemimpin pertama yang melakukan ziarah ke makam Imam Al-Bukhari dalam sejarah modern Samarkand. Karena jasa Bung Karno, sekarang orang asing dapat berkunjung ke makam,” kata Erkinjon.

Sekadar diketahui, Bung Karno memberi syarat kepada Uni Soviet untuk menemukan dan memugar makam Imam Al-Bukhari waktu diundang mengunjungi Tashkent dan Samarkand.

Permintaan itu disampaikan waktu Bung Karno tengah mengunjungi Moskow, Rusia, yang masih sama-sama bagian dari Uni Soviet.

Akhirnya Uni Soviet berhasil menemukan makam Imam Al-Bukhari dan memugarnya. Soekarno lalu datang dan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari pada tanggal 6 September 1956.

“Atas jasa Bung Karno, makam Imam Al-Bukhari dapat ditemukan dan dirawat setelahnya sampai sekarang,” ungkap Gubernur Samarkand.

Erkinjon kemudian mengajak Puan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari, 66 tahun sesudah kunjungan Bung Karno.

Kehadiran Puan disambut Imam dan Juru Kunci Makam Imam Al-Bukhari bernama Mufti Zainiddin. Kepada Puan, Mufti Zainiddin berterima kasih atas jasa Bung Karno yang mendesak penemuan dan perawatan makam Imam Bukhari.

“Setiap kali orang Uzbekistan berziarah ke makam Imam Bukhari, mereka juga senantiasa mendoakan Bung Karno dan tidak akan pernah melupakan jasa baik beliau,” kata Mufti Zainiddin.

Kompleks makam Imam Al-Bukhari sebenarnya sedang tidak dibuka untuk umum karena tengah dilakukan renovasi sebagai persiapan perayaan ulang tahun ke-1250 Hijriah Imam Bukhari yang akan jatuh pada bulan Mei tahun 2023.

Sekarang, konstruksi bangunan sudah hampir rampung dan akan dilanjutkan dengan pekerjaan dekoratif. Nantinya, akan ada 27 hotel di sekitar kompleks agar peziarah bisa menginap, salah satunya investor dari Indonesia. Gubernur Samarkand mengundang Puan secara langsung untuk hadir dalam perayaan tersebut.

Gubernur Erkinjon juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga dan segenap Rakyat Indonesia atas jasa Presiden Soekarno.

Dia menunjukkan beberapa foto bersejarah kunjungan Presiden Soekarno dari koleksi arsip pribadi Staf Khusus (advisor) Menteri Pariwisata yang akan direproduksi untuk disampaikan kepada Puan.

Selain ke makam Imam Al-Bukhari, Puan juga mendatangi Silk Road International University dalam kunjungannya ke Samarkand.

Silk Road International University merupakan universitas internasional terkemuka di bidang pariwisata di kota Samarkand. Universitas itu juga mengemban misi untuk mempromosikan budaya Uzbekistan dan kebudayaan-kebudayaan lain di sepanjang jalur sutra.

Silk Road International University mengusung konsep smart university dengan pemanfaatan teknologi mutakhir dan telah menjalin kerja sama dengan banyak jaringan hotel ternama dunia.

Indonesia dan Uzbekistan memiliki nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tashkent pada 8 April 1995. Nota kesepahaman itu menjadi dasar kerja sama kedua negara di bidang pariwisata.(rid/iss)

Sentimen: positif (99.6%)