PIKIRAN RAKYAT - Penyanderaan pilot Susi Air Philips Mark Merthens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan masih dalam sorotan. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD ikut buka suara menjelaskan tentang penanganan persuasif yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.

Mahfud MD menilai pendekatan persuasif diambil aparat gabungan TNI-Polri agar terjaminnya keselamatan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens.

Mahfud MD menyatakan terkait pendekatan persuasif dalam penanganan tersebut dalam siaran pers di kanal YouTube Kemenkopolhukam.

"Pemerintah akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap sandera dengan pendekatan-pendekatan yang sifatnya persuasif," ujar Mahfud MD.

Baca Juga: Titik Terang Pencarian Pilot Susi Air, Kondisi Kapten Philip Dipastikan Masih Hidup

Lebih lanjut, Mahfud menyatakan bahwa pedoman utama operasi pembebasan sandera adalah pendekatan persuasif.

"Upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera," ujarnya menegaskan.

Meski begitu, Pemerintah akan terbuka melakukan upaya lain agar penyanderaan pilot Susi Air bisa disikapi dengan evakuasi secara aman.

Dalam momen itu, Mahfud MD juga menegaskan bahwa Papua akan selamanya menjadi bagian NKRI secara sah, mulai dari konstitusi, hukum internasional, hingga fakta saat ini.

Baca Juga: Bupati Nduga: Kepada Egianus Segera Lepaskan Pilot Susi Air

"Papua adalah bagian yang sah dari NKRI dari berbagai aspek, maka seterusnya dan selamanya akan tetap menjadi bagian yang sah dari NKRI," ujarnya lagi.

Selain itu, Indonesia akan terus menjalin komunikasi dengan Selandia Baru terkait pembebasan Captain Philips yang merupakan warga negaranya.

Sebelumnya, serangan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya menimpa pesawat Susi Air dengan jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY pada Selasa, 7 Februari 2023 lalu. Saat itu, pesawat yang dibawa Captain Philips mendadak hilang kontak dari rute penerbangan Timika-Paro-Timika.

Baca Juga: Pilot Susi Air Disandera KKB Nduga, Polisi Masih Utamakan Pendekatan Humanis

Hingga akhirnya, pesawat Susi Air ditemukan telah terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan. Dua hari kemudian, lima penumpang pesawat bisa dievakuasi bersama 15 pekerja bangunan Puskesmas Nduga oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Kelima penumpang yang dibawa Captain Philips yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W. Sayangnya, upaya aparat gabungan TNI-Polri belum selesai lantaran sosok pilot Susi Air tak terlihat dalam operasi penyelamatan itu.  

Kini, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri melakukan koordinasi dengan penjabat Bupati Nduga yang menurunkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama ke Paro untuk mencari tahu kondisi dan lokasi Captain Philips.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, sudah ada hasil. Mereka masih berada di jalan karena untuk mencapai Paro, harus melintasi sungai yang cukup lebar," ujar Irjen Pol Mathius Fakhiri.***