Sentimen
Negatif (91%)
14 Feb 2023 : 21.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cikini

Syaratnya Belum Terpenuhi Tapi Sudah Ngebet!

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

14 Feb 2023 : 21.36
Syaratnya Belum Terpenuhi Tapi Sudah Ngebet!

Reporter: Sigit Nugroho|

Editor: Sigit Nugroho|

Selasa 14-02-2023,17:25 WIB

Dialog publik Trust Indonesia 'Buru-buru Berburu Capres-Cawapres' (365 hari menuju Pilpres 2024)-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

Sindir Koalisi Perubahan Soal Deklarasi Anies Capres, Masinton: Syaratnya Belum Terpenuhi Tapi Sudah Ngebet! - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyindir Koalisi Perubahan, yang terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS yang buru-buru mengumumkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. 

Masinton memandang, langkah Koalisi Perubahan yang buru-buru mengumumkan Anies sebagai Capres Pemilu 2024 adalah suatu strategi yang keliru. 

BACA JUGA:Tangkis Sindiran Sekjen PDIP, NasDem Ungkap Keinginan Surya Paloh Bertemu Megawati

Menurut Masinton, seharusnya Koalisi Perubahan terlebih dahulu membahas gagasan yang akan diterapkan ke depan ketika memegang tampuk pemerintahan, ketimbang buru-buru "show up" soal Capres yang diusung mereka. 

Berbeda dengan PDIP, kata Masinton, Nasdem, Demokrat dan PKS memang harus berkoalisi jika ingin mengajukan Capres maupun Cawapres. 

Masinton menyebut, ketimbang meributkan siapa Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies nanti, lebih baik Koalisi Perubahan mematangkan konsep mereka kedepan, sekaligus mematangkan niat ketiga partai itu untuk berkoalisi. 

"Kita saat ini disuguhkan konsesi tagline perubahan, tapi perubahan apa, konsepnya saja belum tahu," ujar Masinton dalam dialog publik 'Buru-buru Berburu Capres-Cawapres' (365 hari menuju Pilpres 2024), yang diselenggarakan di Bakoel Cafe Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 14 Februari 2023. 

BACA JUGA:Siapa Koalisi PDIP di Pemilu 2024? Hasto: Bukan Partai yang Sukanya Impor

Masinton juga menyindir hal tak umum yang dilakukan Koalisi Perubahan, yaitu menunjuk calon presiden atau capres, yang bukan merupakan kader partai. 

Ia menduga, keputusan itu diambil demi memuaskan hasrat politik seseorang saja.  

"Kalau partai politik mencalonkan kadernya, itu wajar. Ini syaratnya saja belum terpenuhi (Presidential Threshold 20 persen. Mungkin karena ngebet (mau jadi capres)," kata Masinton. 

Masinton juga mengungkap alasan PDIP tidak ingin terburu-buru karena masih ingin mengkombinasikan gagasan-gagasan untuk membangun Indonesia

BACA JUGA:Anies Buka Suara Terkait Utang Rp50 Miliar: Sudah Selesai dan Bukan Uang dari Sandiaga

"PDIP punya boarding pass, tapi bukan partai yang jumawa. Walaupun bisa nyalon sendiri, tapi gak seperti itu. Mengkombinasikan gagasan-gagasan untuk indonesia," tuturnya. 

Sumber:

Sentimen: negatif (91.4%)