Sentimen
Netral (64%)
14 Feb 2023 : 13.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: Teroris, korupsi

Arsul Sani Jawab Kabar Burung Waketum PD soal Pemilu Jadi Coblos Parpol

14 Feb 2023 : 20.28 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Arsul Sani Jawab Kabar Burung Waketum PD soal Pemilu Jadi Coblos Parpol
Jakarta -

Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani merespons pernyataan Waketum Partai Demokrat (PD) Benny K Harman yang membeberkan ada kabar burung bahwa Pemilu 2024 akan diberlakukan sistem pemilu coblos partai atau proporsional tertutup. Arsul menganggap pernyataan Benny itu hanya gurauan.

"Saya kira begini, yang disampaikan Pak Benny itu kan candaan. Kalau soal sistem pemilu apakah tetap proporsional terbuka atau proporsional tertutup ya kita tunggu saja putusan MK," kata Arsul usai rapat Komisi III DPR bersama PPATK di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2023).

Arsul mengaku tidak pernah mendengar kabar burung yang disampaikan Benny itu. Dia meyakini Jokowi menyerahkan sistem pemilu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

-

-

"Saya tidak pernah mendengar bahwa misalnya Presiden itu cenderung pada sistem tertentu. Saya kira presiden menyerahkannya kepada Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan, karena memang di sanalah forum untuk menyelesaikannya," katanya.

Anggota Komisi III DPR ini menekankan sikap mayoritas fraksi di parlemen hendak mempertahankan sistem pemilu proporsional terbuka. Sementara, Fraksi PDIP ingin mengubah sistem pemilu menjadi proporsional tertutup atau coblos partai.

"Yang jelas kan DPR yang diwakili oleh kuasa hukum yang terdiri dari beberapa fraksi kan sudah menyampaikan sikap. Suara DPR, saya kira, suara 8 fraksi menyampaikan keinginan untuk tetap (proporsional) terbuka," katanya.

"Kemudian 1 fraksi, teman-teman PDI Perjuangan, menyampaikan tertutup. Ya sudah kita tunggu saja. Nah kalau kemudian di rapat Komisi III ada celetukan-celetukan itu ya itulah di DPR," imbuh Arsul.

Sebelumnya Benny K Harman tiba-tiba menyelipkan soal isu dana penundaan pemilu dan sistem pemilu coblos partai (proporsional tertutup) saat menyampaikan tanggapannya dalam rapat Komisi III DPR bersama PPATK di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

"Korupsi bagaimana ini, perjudian di mana, siapa judi ini, bagaimana bapak tahu, judi. Nggak ada gambaran kita. Saya nggak tahu lagi, apalagi menjelang politik nggak tahu dana-dana ini, Pak Arsul ya, saya dengar dananya banyak sekali untuk penundaan pemilu ini. Pakai dana untuk menunda pemilu banyak sekali dana-dana ini, nggak nampung lewat bank ya bisa langsung," kata Benny menanggapi pemaparan oleh PPATK.

Benny kemudian mempertanyakan lagi pemaparan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengenai aliran dana terkait terorisme. Di saat itulah Benny membeberkan ada kabar burung bahwa nantinya akan berlaku sistem coblos partai di Pemilu 2024.

"Mana, tadi ada ditayangkan teroris, toh, itupun tayang begitu saja. Seperti apa itu, jelaskan kepada kita, dari mana uang itu masuk, siapa yang terima di sini," kata Benny.

"Jadi, ya anggota Dewan udah sumpek ini apalagi dengan sistem pemilu yang nggak jelas. Lalu ada kabar burung bahwa nanti sistem tertutup, Pak Arsul. Sudah dapat informasinya e? Dari Bapak Presiden kah? begitu?" kata Benny yang langsung mengakhiri tanggapannya.

(fca/gbr)

Sentimen: netral (64%)