Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat
Hakim Sebut Tidak Ada Hal Meringankan dalam Putusan 20 Tahun Penjara Putri Candrawathi
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
TERDAKWA kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Putri Candrawathi telah divonis 20 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2).
Majelis Hakim menyatakan tidak ada hal meringankan dalam putusan vonis terhadap Putri. Hakim juga menyebutkan tidak ada alasan pembenar dan pemaaf dari perbuatan Putri.
"Hal meringankan, Tidak ada," terang Hakim.
Adapun hal yang memberatkan bagi Putri, dijelaskan Hakim, ialah perbuatannya tak meneladani dan memberi contoh yang baik sebagai pengurus besar Bhayangkari.
"Perbuatan terdakwa mencoreng nama baik organisasi para istri Bhayangkari. Terdakwa berbelit-belit dan tidak berterus terang dalam persidangan sehingga menyulitkan jalannya persidangan," terang Hakim Alimin.
Lebih lanjut, Hakim menyebutkan bahwa Putri tidak mengakui kesalahannya dan justru memposisikan diri sebagai korban.
"Perbuatan terdakwa telah berdampak dan menimbulkan kerugian yang besar berbagai pihak baik materiel maupun moril bahkan memutus masa depan banyak personel anggota kepolisian," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Putri Candrawathi dijatuhi hukuman 20 tahun atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
"Menyatakan Putri Candrawathi terbukti secara sah dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana," kata Hakim membacakan vonis terdakwa Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Baca juga: Teriakan Ibunda Brigadir J Sambut Putusan Vonis Candrawathi
Oleh karena itu, Hakim pun menjatuhi hukuman penjara selama 20 tahun kepada terdakwa Putri.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Putri Candrawathi dengan pidana penjara selama 20 tahun," terang Hakim.
Hakim menyatakan, Putri Candrawathi melanggar Pasal 340 juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan primer dari jaksa penuntut umum (JPU). (OL-17)
Sentimen: negatif (99.6%)