Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Gowa
Tokoh Terkait
Enggan Bahas Utang Pilkada, Sandiaga Uno: Berpotensi Pecah Belah
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno angkat bicara tentang utang kampanye mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Meski demikian, mantan Wakil Gubernur Anies di Jakarta itu sedikit berkomentar dengan alasan tidak ingin memperpanjang persoalan utang piutang itu.
"Saya sampaikan, saya sudah memutuskan tidak ingin memperpanjang diskursus mengenai yang selama ini diberitakan," tegas Sandiaga usai menghadiri Hari Lahir Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel, Minggu (12/2). Menurutnya, persoalan mengungkit hal yang sudah lalu itu berpotensi memecah belah apalagi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Padahal sejatinya Pemilu seharusnya disambut suka cita, bukan pecah belah. Pertemanan harus tetap dijaga. Persahabatan harus terus kita utamakan," kata Sandiaga.
Dia menambahkan, pesta demokrasi harusnya menjadi ajang adu gagasan, percepatan pembangunan kebijakan agar tepat sasaran. "Tidak perlu berbalik melihat masa lalu. Mari menatap masa depan," tambah Sandiaga.
Persoalan utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ramai dibahas, setelah politikus Golkar yang juga pengusaha, Erwin Aksa, mengungkapkan itu kala menjadi narasumber dalam kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah Minggu (5/2). Akbar Faizal menanyakan soal perjanjian politik dalam Pemilu. Erwin pun mengungkap perjanjian dalam Pemilu sangat dibutuhkan demi kelangsungan di dunia politik.
Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Utang ke Sandiaga Uno sudah Selesai
"Saat Pilkada DKI 2017, pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak hanya ada perjanjian politik tetapi juga perjanjian utang piutang," ungkap Erwin. "Saya baru tahu juga memang. Itu memang waktu putaran pertama Pilgub DKI Jakarta 2017. Logistik juga susah. Jadi yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya. Ya ada perjanjian satu lagi. Yang saya kira itu yang ada di Pak Rikrik itu," sambungnya. (OL-14)
Sentimen: positif (96.2%)