Sentimen
Positif (97%)
13 Feb 2023 : 00.36
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Rezim Orde Baru

Partai Terkait

Ketum PBB Sebut Golongan Islam dan Nasionalis Mesti Bersatu, Kader Demokrat: Masih Relevankah?

13 Feb 2023 : 07.36 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Ketum PBB Sebut Golongan Islam dan Nasionalis Mesti Bersatu, Kader Demokrat: Masih Relevankah?

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kader Demokrat, Benny K Harman menanggapi pernyataan, Yusril Ihza Mahendra soal stabilitas poltik nasional.

Politisi yang saat ini menjabat anggota Komisi II DPR RI itu, menyoal gagasan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Golongan Islam dan Nasionalis mesti bersatu untuk jaga stabilitas politik nasional.

Benny menanyakan, apakah pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu masih relevan digunakan saat ini.

“Yth Prof Yusril.Luar biasa pandangannya. Namun mengenai ini, masih relevan kah di zaman ini kita menggolongkan masyarakat politik ke dalam dua kekuatan, kekuatan nasionalis dan Golongan Islam?” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Minggu (12/2/2023).

Lebih lanjut, Benny mempertanyakan, soal klasifikasi golongan politik dimaksud Yusril. Pasalnya, ia mengira istilah itu telah diakhiri, beriring dengan tumbangnya orde baru.

“Bukankah kita sudah mengakhirinya ketika reformasi mulai 1999 saat amandemen konstitusi?” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan betapa pentingnya stabilitas politik nasional untuk Indonesia.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk, hanya bisa mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ketika stabilitas politik nasional terjaga.

“Stabilitas nasional itu juga merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Minggu (12/2/2023).

Eks Menteri Sekretaris Negara ini menuturkan, kunci dari stabilitas politik itu, yakni ketika Golongan Nasionalis dan Golongan Islam bisa bersatu.

“Stabilitas politik itu hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan bekerjasama dengan erat, yakni Golongan Nasionalis dan Golongan Islam,” tuturnya.

“Tidak mungkin hanya yang satu berkuasa, yang lain dipinggirkan. Sampai kapanpun, dua golongan ini tetap ada,” jelasnya.
(Arya/Fajar)

Sentimen: positif (97.7%)