PIMPINAN dan sejumlah anggota DPR secara tegas mendukung terwujudnya perdamaian dan kemerdekaan bagi bangsa Ukraina. Alasan mereka, ini sesuai prinsip konstitusi Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Kesimpulan itu diutarakan para anggota DPR kala menerima kunjungan kehormatan atau courtesy call Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bersama perwakilan Civil Society Ukraina, di Ruang Delegasi, Nusantara III, Kamis (9/2). Secara langsung Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memimpin acara tersebut. 

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP) DPR, Putu Supadma Rudana, Anggota Komisi I DPR Sugiono dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal. Perwakilan Civil Society Ukraina yang hadir dalam kegiatan ini ialah Alim Aliev, jurnalis, aktivis HAM, sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina, Profesor Olexiy Haran, dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA), serta Liubov Tsybulska, ahli dalam disinformasi dan perang hibrida.

"Kami mengucapkan selamat datang dan merupakan kehormatan atas kedatangan duta besar dan delegasi. Semoga pertemuan pada hari ini dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama bilateral Indonesia dengan Ukraina," tutur Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Pernyataan sangat tegas diungkapkan anggota Komisi I DPR, Sugiono, yang memberikan pujian terhadap keberanian bangsa Ukraina sehingga meyakinkan dirinya bahwa upaya bangsa Ukraina ialah perang untuk membebaskan diri dari pendudukan asing. "Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menyuarakan keprihatinan kami." 

Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana yang berasal dari Bali menyatakan Indonesia dan Ukraina berbagi nilai yang sama yakni negara multikultural, menghargai demokrasi, dan menjunjung tinggi perdamaian. "Hal yang sangat penting dalam konstitusi Indonesia mendukung integritas teritorial nasional. Kami mengutuk aneksasi wilayah. Kami ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada para korban," tutur politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/2).

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal yang menegaskan bangsa Indonesia sangat peduli terhadap saudara Muslim di Ukraina. "Kami hidup selama 350 tahun penindasan. Kami memahaminya. Kami akan melakukan bagian kami untuk mendukung integritas teritorial Ukraina."

Politikus Gerindra dari wilayah Jawa Tengah itu prihatin tentang penculikan dan pemerkosaan di Ukraina yang merupakan hal yang sangat mengerikan dan tidak manusiawi. Untuk itu dia mendoakan agar bangsa Ukraina dapat segera kembali hidup dengan damai. "Platform Krimea insyaallah akan kami dukung."

Platform Krimea adalah forum yang berupaya memulihkan integritas teritorial Ukraina dan mengakhiri aneksasi Rusia atas semenanjung itu. Forum yang digelar 23 Agustus 2022 dihadiri perwakilan dari sekitar 60 negara dan organisasi internasional.

Mendapatkan sambutan hangat dari Parleman Indonesia, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyatakan berterima kasih dan berharap Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan Ukraina. "Teman-teman yang membantu kami di masa-masa sulit ini akan menjadi yang pertama untuk membantu proyek-proyek ini. Saya berharap para pelaku bisnis dan produsen serta penyedia jasa di Indonesia akan sangat tertarik dengan program sebesar ini," tuturnya.

Pernyataan tersebut disambut Sugiono antusias yang menyatakan kerja sama Indonesia dan Ukraina harus dimulai sekarang karena bermitra dengan bisnis Ukraina yang unggul di industri teknologi tinggi. "Saat perang usai, kita sudah memiliki fondasi yang kuat dan kokoh."

Putu Supadma Rudana berharap Indonesia dan Ukraina dapat mewujudkan kerja sama pembangunan pascaperang. Untuk itu, parlemen Indonesia dalam waktu sesegera mungkin akan berbicara dengan pemerintah perihal semua masalah ini. (OL-14)