PIKIRAN RAKYAT - Taplak meja bermotif kulit harimau milik Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tengah menjadi sorotan publik di dunia maya. Pasalnya, banyak yang menduga bahwa taplak meja yang lengkap dengan kepalanya itu dibuat dari kulit harimau asli.

Akan tetapi, Bamsoet mengklaim bahwa taplak meja tersebut bukan dibuat dari kulit harimau asli, melainkan hanya imitasi.

Respons tersebut disampaikan oleh Ketua MPR RI sekaligus Pelindung Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia itu melalui unggahannya yang menampilkan taplak meja bermotif kulit harimau tanpa kepala.

"Mari kita dorong para pelaku UMKM terus kreatif dan inovatif membuat berbagai terobosan membuat imitasinya agar yang asli tidak punah," kata Ketua MPR RI itu dalam narasi unggahannya pada akun Instagram @bambang_soesatyo, Kamis, 9 Februari 2023.

Baca Juga: Dagangan Sepi Pembeli Sejak Ada Tol Cisumdawu, Pedagang Kirim Ubi Busuk dan Tahu Basi ke Kantor CKJT

Sebelumnya, foto Bamsoet yang sedang duduk di meja panjang bersama sejumlah orang itu sempat dikritik oleh seorang Pewarta Foto Indonesia (PFI) yang berasal dari Aceh, Fendra Tryshanie.

"Keren mejanya, kaum jelata pontang-panting teriak konservasi, para elite bangga dengan offset-an satwa dilindungi, bagaimana ini @IndieGem? SABAR KITA, GAK ENAK," kata Fendra di akun Twitter @ftryshanie, Senin, 6 Februari 2023.

Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia (KPHI) juga mengkritik perilaku Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Menurutnya, citra dalam foto Bamsoet bersama taplak meja mirip dengan kulit harimau itu adalah sesuatu yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat tinggi negara karena tidak sesuai dengan nilai-nilai konservasi lingkungan dan sikap pejabat negara.

Baca Juga: Pastikan Penyelenggaraan Formula E Tak Pakai Dana APBD, Bambang Soesatyo: Sepenuhnya dari Swasta dan Sponsor

"Mengutip ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup: 'Soal lingkungan tidak cukup hanya law, tidak cukup hanya hukum, tapi beyond law, yaitu moral'," ujar KPHI dalam unggahannya di akun Instagram @koalisiperlindunganhewan.id, Selasa, 7 Februari 2023.

Menurut KPHI, bukan masalah asli atau palsunya dan berizin atau tidaknya, melainkan pantas atau tidak seorang pejabat negara mencitrakan satwa liar seperti hasil buruan.

"Terkesan menormalisasi satwa liar sebagai objek semata untuk dipajang dalam bentuk jasad," ujar KPH dalam unggahan terakhirnya, Rabu, 8 Februari 2023.

Dalam unggahan tersebut, KPHI juga sempat menampilkan potongan video wawancara yang dilakukan oleh Bambang Soesatyo terkait hiasan harimau (offset) miliknya.

Baca Juga: PKS Kritik Bambang Soesatyo Singgung Perpanjangan Kekuasaan Lagi: Harusnya Jadi Penjaga Konstitusi

Bamsoet menjelaskan bahwa hiasannya tersebut dibuat dari jasad harimau asli yang dihibahkan oleh kebun binatang.

"Ini dari kebun binatang. Jadi mati, lalu dihibahkan ke saya," tuturnya.

KPHI juga memberikan contoh aksi yang sama, yang dilakukan oleh seorang model internasional, Kylie Jenner yang mengenakan kepala singa palsu. Meskipun palsu, Jenner tetap mendapat kecaman dan dianggap mempromosikan perburuan kepala singa.

"Kekhawatirannya adalah tindakan tersebut memberi citra yang keliru pada konservasi satwa liar. Khususnya di saat negara ini berjuang melawan perburuan, perdagangan, dan kepemilikan satwa liar dilindungi," ujar KPHI menegaskan.

Sementara itu, dalam akun Instagram pribadinya, Bambang Soesatyo merespons dengan unggahan foto yang menampilkan beberapa koleksi offset dari hewan yang telah mati di Rahmat International Wildlife Museum and Gallery di Medan, Sumatra Utara.***