Sentimen
Negatif (80%)
11 Feb 2023 : 16.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Jepara

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Hilman Latief

Hilman Latief

Anggota DPR Ungkap Dugaan Mark Up Gelang Haji

11 Feb 2023 : 23.02 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Anggota DPR Ungkap Dugaan Mark Up Gelang Haji

Liputan6.com, Jakarta Harga gelang haji diduga dimark up oleh Kementerian Agama. Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengungkap gelang haji yang seharusnya seharga Rp 5 ribu bisa menjadi Rp 35 ribu.

Anggota DPR Fraksi Gerindra ini langsung menyampaikan di hadapan Kementerian Agama ketika rapat dengar pendapat Komisi VIII membahas biaya haji di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Abdul memprotes masalah harga gelang haji di hadapan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief.

Abdul mengaku tahu harga pembuatan gelang haji. Sebab barang tersebut dibuat di daerah kelahirannya, Jepara.

"Ini produk tempat lahir saya. Dulu ini yang buat itu, Pak, ketua yayasan saya, Sultan Agung di Jepara. Dikasih proyek oleh Kemenag pada waktu itu, sekarang sudah ke mana-mana," ungkap Abdul.

Abdul mengatakan, harga gelang haji itu dibanderol Rp 30 ribu padahal untuk membuatnya hanya Rp5 ribu.

"Di sini saya lihat, Pak Djgtirjen bantah ucapan saya di sosial media, ini Rp30 ribu, sama dasirnya Rp5 ribu, Pak," ujar Abdul.

Abdul pun langsung mempertanyakan siapa yang mengerjakan proyek tersebut. Apakah dari Kemenag atau dari vendor lain.

Menurut hitungan Abdul, dengan harga Rp35 ribu untuk 221 ribu jamaah maka biayanya bisa mencapai Rp7 miliar.

"Ini mohon dikoreksi, ini tendernya vendornya siapa? Vendornya orang Kemenag sendiri atau siapa? Kalau saya hitung Rp35 ribu kali 221 ribu jamaah, Rp7 miliar, Pak," ujar Abdul.

Seharusnya harga gelang tersebut hanya Rp5 ribu saja. Bila dikalikan 221 ribu jamaah maka totalnya hanya Rp1 miliar untuk pembuatan gelang.

"Harganya di Jepara ya Rp5 ribu lah. Hitung saja Rp1 miliar dibagi 221 ribu, berapa itu? Ini bahannya, ada Indonesia, ini merah putih, ini semua saya tahu, Pak. Ini saya kira bukan urusan pak dirjen yang dulu, yang sekarang, saya enggak tahu ini, mohon ini, saya sengaja kemarin pulang saya bawa contohnya," jelas Abdul.

 

 

Sentimen: negatif (80%)