Hal itu diungkapkan oleh Daniel Johan selaku Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Daniel mengatakan kedua partai memiliki tujuan yang sama yakni saling menawarkan untuk bergabung ke koalisi.

Akan tetapi, kata Daniel, kedua petinggi partai itu memahami bahwa setiap koalisi memiliki strategi masing-masing.

"Saling tawarkanlah, tetapi kita juga saling memahami bahwa masing-masing koalisi itu punya agenda dan strategi masing-masing," kata Johan dalam talkshow Trijaya FM yang disiarkan secara daring, Jumat (10/2/2023) dikutip sindonews.com.

Ia pun tak ingin menyimpulkan lebih dini ihwal peleburan dua koalisi itu menjadi satu.

"Apakah nanti di ujung satu titik bisa bekerja sama? Ya wallahualam kita tentu terbuka," terangnya.

Johan pun memaknai bahwa pertemuan antara Cak Imin dengan Airlangga seperti pertemuan Golkar dan Gerindra. Baginya, bila kekuatan koalisi bisa disatukan, maka kekuatan akan semakin kuat.

"Kalau (Golkar) menyatu, berarti sudah bisa untuk mengusung. Tetapi kalau misalkan Golkar bergabung, itu akan semakin kuat. Apalagi kalau KIB bergabung, itu semakin kuat," terang Daniel.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum DPP PKB Muhamimin Iskandar telah melangsungkan pertemuan pada Jumat (10/2/2023).

Pertemuan itu, diawali dengan olahraga jalan sehat. Kemudian, mereka sarapan bersama dan melakukan pertemuan selama sejam.

Dalam pertemuan itu, Cak Imin didampingi sejumlah elite PKB, di antaranya Jazilul Fawaid, Hasanuddin Wahid, Syaiful Huda, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Faisol Riza.

Sedangkan Airlangga didampingi Nurul Arifin, Lodewijk Paulus, Ahmad Doli Kurnia, Dito Ganinduto, Sarmuji, dan Airin Rachmy Diany.

Mengenai peta koalisi, Partai Golkar telah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra.

(***)