Muncul Wacana Koalisi Super Kuat Gabungan KIB-KKIR, Bakal Jadi Nyata?

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

11 Feb 2023 : 08.26
Muncul Wacana Koalisi Super Kuat Gabungan KIB-KKIR, Bakal Jadi Nyata?
Jakarta -

Pertemuan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memunculkan wacana koalisi besar. Mencuat wacana Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) digabung untuk pentas Pilpres 2024.

Cak Imin dan Airlangga Hartarto bertemu di Istora Senayan, Jumat (10/2/2023). Keduanya kompak setuju jika KIB dan KKIR digabung. Airlangga terlebih dahulu ditanyakan soal inisiasi atau ajakan untuk menggabungkan koalisi.

"Dua-duanya mengajak (bergabung). Jadi kalau dua-duanya bergabung, lebih kuat, lebih baik. Dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan," kata Airlangga saat konferensi pers.

-

-

Cak Imin lantas ditanyakan terkait respons apabila KIB dan KKIR dijadikan satu. Cak Imin mengatakan semakin banyak barisan koalisi, proses pemilu akan semakin efektif.

"Oh, sangat bagus. Semakin banyak barisan koalisi, semakin efektif proses pemilu, proses pemilu semakin baik," ungkap Cak Imin.

Cak Imin menyebut yang terpenting adalah para partai politik memiliki visi, target, dan tujuan yang sama sebelum mengambil langkah-langkah strategis.

"Jadi kita berharap partai-partai, mari kita samakan visi, tujuan, dan target sehingga kita betul-betul siap, tidak mendadak dalam mengambil langkah-langkah strategis," katanya.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto di Istora Senayan, Jakarta. Mereka jalan santai sambil bicara Pemilu 2024. (Grandyos Zafna/detikcom)

Kekuatan KIB dan KKIR Jika Digabung

Berdasarkan perolehan kursi DPR RI pada Pileg 2019, gabungan KIB dan koalisi Gerindra-PKB bisa dibilang bisa mendominasi. KIB yang diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP mempunyai total kursi 148 dengan rincian Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi.

Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diisi Gerindra dan PKB memiliki total 136 kursi dengan rincian Gerindra 78 kursi dan PKB 58 kursi. Jika dijumlahkan, maka dua koalisi ini akan memiliki total perolehan kursi sebanyak 284 kursi, nyaris 50% total kursi yang ada di DPR.

Berikut ini rincian kursi DPR KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di 2019:
Golkar: 85 kursi
Gerindra: 78 kursi
PKB: 58 kursi
PAN: 44 kursi
PPP: 19 kursi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno juga memberikan gambaran jika benar KIB dan KKIR akan bergabung untuk 2024. Dia menilai gabungan koalisi ini akan sangat dominan.

"Dari segi kekuatan partai politik, gabungan KIB dan Koalisi Gerindra-PKB sangat mayoritas dan dominan, itu tak bisa dibantah. Akan sangat mantab jika gabungan KIB dan Gerindra-PKB ini punya jagoan memukau. Dukungan Partai kuat capres pun kuat," kata Adi Prayitno.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meresmikan Kantor Sekertariat Bersama Gerindra - PKB di Jakarta, Senin (23/1/2023). (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Selain itu, Adi menyebut KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini berisikan partai-partai pendukung Jokowi. Menurutnya, ini akan mempermudah berbagi kongsi nantinya.

"Secara umum dua poros ini all Jokowi's party alias partai-partai pendukung Jokowi. Jadi sangat mudah berkongsi. Beda dengan PKS atau NasDem yang ngajak Airlangga berkoalisi ke Poros Perubahan yang langsung ditolak karena suasana hatinya berbeda secara diametral," ucapnya.

Meski begitu, Adi menyebut sangat dominan dan mayoritas tidak menentukan akan menang Pilpres. Dia mengambil contoh saat Susilo Bambang Yudhoyono menang di 2004 dengan dukungan partai minoritas dan Jokowi menang di 2014 juga dengan partai minoritas.

"Tapi, mayoritas dukungan partai bukan jaminan menang pilpres jika sosok yang diusung tak kuat. Buktinya SBY menang pilpres 2004 lalu meski hanya didukung partai minoritas. Begitupun Jokowi menang pilpres di 2014 padahal secara kepartaian minoritas," jelasnya.

Sentimen: positif (100%)