Usaha Kuliner Tumbuh Paling Cepat pasca Covid-19
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Jum'at, 10/02/2023 15:35 WIB
Ilustrasi industri kuliner (Foto: Istimewa)
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat), Ditjen Pendidikan Vokasi, Wartanto menyebut industri kuliner mengalami pertumbuhan paling cepat pasca pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Wartanto mendorong lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di bidang tata boga untuk lebih kreatif dan cerdas dalam membaca peluang.
Menurut Wartanto, LKP juga harus bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghadirkan layanan pendidikan yang inovatif dan mampu mendukung pengembangan industri boga di Indonesia.
"Setelah kita keluar dari zona merah Covid-19, kita bisa saksikan bahwa usaha-usah kuliner seperti pujasera dan pusat-pusat kuliner kembali bermunculan dan ini menandakan bahwa bidang kuliner dan boga itu sangat luar biasa," kata dia dalam webinar `Sinergitas Ikaboga Indonesia dalam Mengembangkan Program Pendidikan Kewirausahaan di LKP Tata Boga` pada Kamis (9/2).
Selain menjadi sektor yang cepat bangkit dari Covid-19, industri boga juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembukaan lapangan usaha baru. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020, di mana 8.042 usaha (71,65 persen) di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 269 usaha (2,40 persen) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,9 persen) masuk dalam kategori lainnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi nonformal, LKP harus dapat melihat peluang besar dari industri boga tersebut. LKP dituntut mampu menyediakan layanan pendidikan yang inovatif dan kreatif agar bisa melahirkan peserta didik yang mampu membuka usaha boga.
"Kursus tata boga itu menjadi salah satu kursus yang paling banyak diminati dan LKP di bidang boga harus memiliki kreativitas yang luar biasa," ujar dia.
Wartanto juga mendorong LKP di bidang tata boga untuk terus melakukan sinergi dengan lembaga ataupun institusi, salah satunya adalah dengan Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia. Sinergitas tersebut penting dalam rangka mengembangkan program-program pendidikan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif di LKP-LKP yang bergerak di bidang tata boga.
Sebagai sentra pengembangan boga di Indonesia, LKP dan Ikaboga dia nilai dapat saling bersinergi untuk menggali dan mengembangkan potensi kuliner di Indonesia. Wartanto berharap, sinergi tersebut akan melahirkan kuliner khas Indonesia, baik dari bahan, rempah, dan juga penyajian.
"Kalau bisa diolah ini akan menjadikan Indonesia negara yang sangat kaya dengan kekayaan boga dan itu akan menjadi daya tarik wisatawan dan menjadi bagan dari pendapatan negara," tutup dia.
TAGS : Kursus Kuliner Industri Tata Boga Kemdikbudristek WartantoSentimen: positif (100%)