Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ITB
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Pemerintah Dinilai Kecolongan Lagi Soal Kasus Gagal Ginjal Akut, DPR Suarakan Lagi Pembentukan TGIPF
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai pemerintah kecolongan lagi soal kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak.
Menurut Netty, ditemukannya kasus gagal ginjal akut yang baru ini menandakan Pemerintah Indonesia kecolongan.
Netty menambahkan, selama ini penanganan serta pengusutan kasus gagal ginjal akut belum sampai ke akar-akarnya.
Baca Juga: Curhat Kesedihan Jokowi soal Nasib Keuangan Media Konvensional dari Belanja Iklan yang Ketat Persaingan
"Jika memang penyebab kasus baru ini adalah cemaran obat lagi, maka kita tidak bisa membayangkan berapa banyak obat tercemar yang beredar," kata Netty dalam keterangan resminya, Kamis, 9 Februari 2023.
Politisi PKS asal Jawa Barat ini sejak awal sudah meminta pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Independen Pencari fakta (TGIPF) untuk mengusut secara tuntas kasus gagal ginjal akut.
Netty menyebut harus ada evaluasi menyeluruh dan tuntas dari pemerintah, baik dari sisi pengawasan obat maupun fungsi lembaga-lembaga terkait.
Baca Juga: Daftar Calon Tetap Ketum, Waketum, Exco PSSI 2023-2027 Siap Dipilih di KLB 16 Februari, Termasuk Bos Persib
"Evaluasi menyeluruh ini mendesak dilakukan agar tidak ada lagi kasus serupa yang menelan korban. Bisa jadi ada kesalahan sistemik yang harus segera dibenahi terkait peredaran obat tersebut," paparnya.
Ketua DPP PKS ini juga meminta agar lembaga pemerintah yang berwenang tidak lepas tangan dan berani untuk bertangung jawab.
"Lembaga pemerintah yang berwenang tidak boleh lepas tanggung jawab. Bukankah lembaga terkait sudah dibekali tupoksi dan anggaran untuk mencegah hal semacam itu terjadi?" imbuhnya.
Baca Juga: Akademisi ITB Sebut Gempa di Turki Paling Ditakuti oleh Para Ahli Gempa, Ini Alasannya
Sementara itu Polri, kata, Netty harus menuntaskan penyelidikan secara transparan dan akurat.
"Tuntaskan penyelidikan, jangan setengah-setengah, dan bongkar sampai ke akar-akarnya. Jika ditemukan pelanggaran, maka harus diproses dan ditindak sesuai hukum," pungkas Netty.***
Sentimen: negatif (94.1%)