Sentimen
Ketua DPRD Medan Hadiri Kirab Budaya Khonghucu
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengaku mendukung pelestarian budaya Konghucu di Kota Medan. Sebagai bentuk dukungannya, Hasyim SE menghadapi kegiatan kirab Budaya Khonghucu yang digelar PARAKHIN (Perkumpulan Rohaniawan Agama Khonghucu Indonesia) Sumut dan Komunitas Tatung Medan.
Sebelum kirab tersebut dimulai, Hasyim bersama para suhu agama Khonghucu melakukan kegiatan berjalan kaki bersama para suhu agama Khonghucu yang dimasuki roh dewa yang kemudian tubuhnya ditusuk oleh benda- benda tajam (tatung).
Kirab tersebut dilakukan dengan berjalan kaki, mulai dari Jalan Negara, Jalan Wahidin, hingga ke Jalan A.R. Hakim menuju arah Kompleks Asia Mega Mas dan kembali lagi ke titik awal di Jalan Negara.
Dikatakan, Hasyim bahwa kegiatan menusuk badan atau tatung merupakan budaya Tionghoa yang telah ada sejak lama. “Jadi dalam bahasa Hakka, Tatung merupakan orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Pemanggilan itu dilakukan dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu,” ucap Hasyim.
Sebagai Ketua DPRD Medan, sambung Hasyim, dirinya mengapresiasi kegiatan Kibar Budaya Konghucu tersebut, karena budaya Konghucu sudah menjadi khasanah budaya Indonesia. “Ke depan, kita dorong agar festival semacam Imlek Fair, Cap Go Meh dan Kirab budaya bisa menjadi agenda wisata Pemko Medan,” pungkas Hasyim. (map/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengaku mendukung pelestarian budaya Konghucu di Kota Medan. Sebagai bentuk dukungannya, Hasyim SE menghadapi kegiatan kirab Budaya Khonghucu yang digelar PARAKHIN (Perkumpulan Rohaniawan Agama Khonghucu Indonesia) Sumut dan Komunitas Tatung Medan.
Sebelum kirab tersebut dimulai, Hasyim bersama para suhu agama Khonghucu melakukan kegiatan berjalan kaki bersama para suhu agama Khonghucu yang dimasuki roh dewa yang kemudian tubuhnya ditusuk oleh benda- benda tajam (tatung).
Kirab tersebut dilakukan dengan berjalan kaki, mulai dari Jalan Negara, Jalan Wahidin, hingga ke Jalan A.R. Hakim menuju arah Kompleks Asia Mega Mas dan kembali lagi ke titik awal di Jalan Negara.
Dikatakan, Hasyim bahwa kegiatan menusuk badan atau tatung merupakan budaya Tionghoa yang telah ada sejak lama. “Jadi dalam bahasa Hakka, Tatung merupakan orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Pemanggilan itu dilakukan dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu,” ucap Hasyim.
Sebagai Ketua DPRD Medan, sambung Hasyim, dirinya mengapresiasi kegiatan Kibar Budaya Konghucu tersebut, karena budaya Konghucu sudah menjadi khasanah budaya Indonesia. “Ke depan, kita dorong agar festival semacam Imlek Fair, Cap Go Meh dan Kirab budaya bisa menjadi agenda wisata Pemko Medan,” pungkas Hasyim. (map/ila)
Sentimen: negatif (97%)