Sentimen
Negatif (96%)
10 Feb 2023 : 00.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Cegah Lonjakan Gagal Ginjal Akut, Dinkes Tangsel Setop Distribusi Obat Sirup Merek Praxion

10 Feb 2023 : 00.25 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Cegah Lonjakan Gagal Ginjal Akut, Dinkes Tangsel Setop Distribusi Obat Sirup Merek Praxion

POJOKSATU.id, TANGSEL – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetop sementara distribusi obat sirup merek Praxion usai ditemukannya kasus gagal ginjal akut atau gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Menindaklanjuti keputusan BPOM tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bergerak cepat.

Dinkes Tangsel menyetop sementara distribusi dan penjualan obat sirup Praxion untuk mengantisipasi lonjakan gagal ginjal akut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar langsung menerbitkan surat edaran Nomor 440/0652/Sekret/Tahun 2023.


Surat edaran itu berisi penghentian penggunaan obat sediaan sirup merek Praxion di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Tangsel.

Tak hanya itu, pihaknya juga bakal melakukan inspeksi ke apotek dan toko obat untuk mengecek obat-obatan yang penggunaannya dihentikan sementara.

BACA : Dinkes DKI Jakarta Catat 56 Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia, Begini Rinciannya

“Dalam hal ini tindakan dilakukan terhadap tiga obat sirup dengan merk Praxion: Praxion-Paracetamol 100 mg, Praxion-Paracetamol 120 mg, dan Praxion Forte-Paracetamol 250 mg,” kata Allin dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).

Terkait dengan penarikan obat yang diduga bermasalah dari pasaran, Allin menjelaskan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menarik obat.

Sebab, Dinkes dalam hal ini hanya mengeluarkan maklumat dan imbauan sementara penarikan obat adalah kewenangan BPOM.

Meski begitu, hingga saat belum ada laporan kasus ginjal akut dari penggunaan obat-obat merk tersebut di Tangsel.

“Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan obat sesuai aturan pakai dan sebaiknya di bawah pengawasan dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten,” tutupnya.

Sebagai informasi, dua kasus gagal ginjal akut di muncul kembali wilayah DKI Jakarta setelah heboh meningkatnya kasus itu pada beberapa bulan lalu.

Kebanyakan kasus gagal ginjal akut disebabkan penggunaan obat sirup paracetamol yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol di dalam zat pelarut yang berbahaya bagi anak. (Fandi/Pojoksatu)

Sentimen: negatif (96.9%)