Sentimen
Negatif (99%)
9 Feb 2023 : 17.01
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persib Bandung, Bali United

Event: Hari Pers Nasional

Institusi: ITB

Kab/Kota: bandung, Serdang

Tokoh Terkait

HPN 2023, Presiden Jokowi Sebut Isu Utama Dunia Pers Saat ini Sudah Bergeser

9 Feb 2023 : 17.01 Views 2

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

HPN 2023, Presiden Jokowi Sebut Isu Utama Dunia Pers Saat ini Sudah Bergeser

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 menyatakan dunia pers saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Presiden Jokowi juga menegaskan, isu utama dunia pers saat ini sudah bergeser dari yang dulu. Dua hal utama tersebut disampaikannya dalam acara HPN 2023 yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis 9 Februari 2023.

Alasan Presiden Jokowi menyebut dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja karena semakin banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik.

Baca Juga: Ungkap 4 Alasan Dampak Gempa Turki Sangat Merusak, Pakar ITB: Gempa ini Paling Ditakuti oleh Para Ahli

“Pada Peringatan Hari Pers Nasional sekarang ini, saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik baik saja. Saya ulang, dunia pers sedang tidak baik-baik saja,” kata Jokowi, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Sementara terkait isu utama dunia pers yang sudah bergeser, Presiden menyampaikan bahwa dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers.

Namun menurut Jokowi, saat ini isu utama dunia pers berubah menjadi sudah sangat-sangat bebas hingga terkadang pertanggungjawaban isi pemberitaan jadi masalah utama.

Baca Juga: Persib Bandung Akan Pertahankan Karakter Saat Lawan Bali United

Jokowi menyampaikan, pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital di mana semua orang bebas membuat berita apapun.

“Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Sekarang apakah isu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser. Karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini,” ungkapnya.

Presiden mencontohkan, kini masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing yang umumnya tidak memiliki redaksi atau dikendalikan artificial intelligence, di mana algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja.

Baca Juga: Warga Kota Bandung ini Gugat Disdukcapil ke PTUN Gara-gara Namanya Sudah Dinyatakan Meninggal Dunia

“Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional. Sekarang ini banyak sekali, dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Ini yang kita akan semakin kehilangan,” ujarnya.

Kepala Negara menekankan hal semacam itu tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat. Dia pun mengakui media konvensional yang beredar saat ini semakin terdesak dalam peta pemberitaan.

Oleh karena itu, Presiden menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan.***

Sentimen: negatif (99.7%)