Sentimen
Negatif (96%)
9 Feb 2023 : 06.00

Hati-hati! Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

9 Feb 2023 : 06.00 Views 2

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Hati-hati! Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

INDOZONE.ID - Dokter menyebut, bayi yang lahir prematur berisiko terkena diabetes tipe 2, apabila nantinya dia mengalami obesitas.

Hal itu diungkap oleh Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo.

Baca juga: Dear Ayah Bunda! Jangan Khawatir, Bayi Prematur Tetap Bisa Tumbuh dengan Baik Kok

"Ketika dia tidak obesitas maka risikonya berkurang," ungakp Aman media briefing secara daring, Rabu (8/2/2023).

Menurutnya, bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah, saat mengidap obesitas maka lebih berisiko terkena diebetes tipe 2, ketimbang bayi dengan berat badan lahir normal.

Lebih lanjut, dr Aman mengingatkan para orangtua untuk tidak terburu-buru meningkatkan berat badan anak. Dia menyarankan, pemanfaatan aplikasi PrimaKu untuk membantu memantau tumbuh kembang anak.

"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah," kata dia.

"Masukkin saja ke kurva PrimaKu nanti setelah ukur koreksi. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan jangan sampai menjadi diabetes," ujarnya.

Ilustrasi bayi obesitas (Freepik/jcomp)

Baca juga: Dokter Boyke Setuju Wejangan Viral 'Jangan Buru-buru Nikah', Demi Cegah Kelahiran Prematur

Anak yang mengidap diabetes pada umumnya memiliki gejala seperti, banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, serta yang semula tidak mengompol kembali mengompol.

"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," tandasnya.

Sementara terkait penyebab, diabetes tipe 2 pada anak umumnya terjadi karena penerapan gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.

"Anaknya mager, main gawai melulu," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Sentimen: negatif (96.6%)