Jaksa Agung: Pengembalian Aset First Travel ke Jemaah Perlu Proses Panjang
Liputan6.com Jenis Media: News
Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut aset rampasan dari First Travel akan dikembalikan kepada jemaah. Namun hal tersebut masih membutuhkan proses panjang.
"First Travel sudah kita merekonstruksi bagaimana pengembaliannya, tapi kan dulu putusannya bisa untuk negara, sekarang kita akan kembalikan kepada mereka (jemaah). Ini memang memerlukan proses panjang," kata Burhanuddin di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 7 Februari 2023.
Mahkamah Agung telah memutuskan untuk mengembalikan aset First Travel kepada jemaah. Hal tersebut tertuang dalam putusan Peninjauan Kembali Nomor 365 PK/Pid.Sus/2022 yang diputuskan pada 23 Mei 2022 oleh Sunarto selaku Ketua Majelis, serta Jupriyadi dan Yohanes Priyana selaku Hakim Anggota.
"Karena apa? Yang disita sedikit nih, kerugiannya banyak, jadi ada teknik nanti setelah ini, kita akan pakai kurator begitu," tambah Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, aset-aset First Travel tersebut perlu dikurasi terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada jemaah. "Pasti nanti pakai kurator, kita ingin secepatnya (eksekusi) saja tapi kemungkinan nanti dengan kurator," ungkap Burhanuddin.
Seperti diberitakan, dalam pertimbangannya, majelis hakim MA mengatakan dalam perkara First Travel tersebut tidak terdapat hak-hak negara yang dirugikan.
"Akan tetapi oleh karena barang-barang bukti yang akan disebutkan dalam amar putusan ini berasal dan calon jemaah umrah, maka sesuai Pasal 194 ayat (1) KUHAP harus dikembalikan kepada orang yang paling berhak terhadap barang bukti tersebut, yaitu para calon jemaah umrah yang telah membayar kepada PT. First Travel maupun rekanan-rekanan yang belum dibayar hak-haknya oleh Para Pemohon PK melalui PT. First Travel, yang mekanisme pembayarannya diserahkan kepada pihak eksekutor," kata Jubir MA saat itu Andi Samsan Nganro.
Sentimen: positif (95.5%)