AI Indonesia: Kecam Serangan Terhadap Pilot dan Penumpang Susi Air
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jayapura, Gatra.com - Aksi kekerasan kembali diperlihatkan pihak TPNPB-OPM di Nduga, Papua, dengan membakar pesawat sipil milik Susi Air dan menyandera pilot beserta 5 penumpangnya, Selasa (7/02) pagi waktu setempat.
Tak hanya itu, di hari yang sama, pihak TPNPB-OPM juga mengaku telah menyandera 15 pekerja pembangunan puslesmas di Paro, Nduga.
Direktur Amnesty Internasional (AI) Indonesia Usman Hamid mengecam keras serangan terhadap warga dan objek sipil yang terjadi di Papua. “Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat,” kata Usman, dalam pernyataannya kepada media, Selasa (7/02).
Tak hanya itu, Usman juga meminta agar pihak yang berkonflik untuk segera menghormati hukum hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional. “Jalan non kekerasan harus diutamakan untuk menyelamatkan warga sipil,” tegasnya.
Pihak AI Indonesia menyebutkan bahwa kekerasan demi kekerasan selalu terjadi di Papua dan kembali warga sipil menjadi korbannya. “Ini menjadi dasar bagi kami meminta peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara,” katanya.
Negara, kata Usman, terikat kewajiban internasional hak asasi manusia untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing, dari segala bentuk kekerasan.
“Jika terjadi kekerasan, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan dan akuntabilitas, bukan terus melanggengkan pendekatan lama yang selama puluhan tahun ini menimbulkan banyak korban,” ujar Usman.
Usman menyebutkan, bahwa tidak adanya penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah kekerasan di sana.
“Untuk itu, kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia,” katanya.
17
Sentimen: negatif (100%)