AKURAT.CO KBRI Damaskus menyiapkan tempat perlindungan sementara atau shelter bagi WNI yang terdampak gempa Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

"Shelter KBRI kita siapkan (dulu) untuk PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang sedang mengalami masalah di wilayah Aleppo dan Lattakia. Untuk saat ini kita fokuskan kita siagakan untuk mereka yang terdampak dari peristiwa gempa," kata Duta Besar RI untuk Suriah, Wajid Fauzi, dalam konferensi pers daring, Selasa (7/2/2023).

Shelter yang disiapkan KBRI Damaskus dilengkapi dengan kamar tidur atau tempa istirahat yang mencukupi. Dubes Wajid melaporkan bahwa ada tiga PMI yang berada di shelter saat gempa terjadi.

Menurut data KBRI Damaskus terdapat 116 WNI yang terdampak di lima provinsi di Suriah yaitu 49 WNI di Aleppo, 34 orang di Lattakia, 10 WNI di Hama, tiga orang di Homs dan 20 orang di Tartus.

"Lima provinsi ada 116 WNI. Alhamdulillah sejauh ini semoga tidak ada WNI yang terdampak. Kami terus berusaha untuk memastikan mencari tahu mengenai kemungkinan WNI yang terdampak," jelasnya.

Selain itu, KBRI Damaskus juga telah mengirimkan tim menuju Aleppo dan Hama, untuk memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban.

Tim kontak KBRI Damaskus di Aleppo dan Lattakia, sejak kemarin telah memantau kondisi lapangan dan beberapa rumah sakit. Mereka melaporkan bahwa sejauh ini di wilayah Suriah belum diperoleh laporan adanya korban WNI.

"Lima provinsi ada 116 WNI. Alhamdulillah sejauh ini semoga tidak ada WNI yang terdampak. Kami terus berusaha untuk memastikan mencari tahu mengenai kemungkinan WNI yang terdampak," ujar Dubes Wajid.

Selain itu, KBRI Damaskus juga telah mengirimkan tim menuju Aleppo dan Hama untuk memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban.

Tim kontak KBRI Damaskus di Aleppo dan Lattakia sejak Senin kemarin telah memantau kondisi lapangan dan beberapa rumah sakit. Mereka melaporkan bahwa sejauh ini di wilayah Suriah belum diperoleh laporan adanya WNI yang menjadi korban.