Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Mojokerto
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Diduga Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bongkar Makam Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Kedokteran Forensik Polda Jawa Timur, melakukan pembongkaran makam Muhammad Rio Ferdinan Anwar (20), taruna semester 1 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya.
Rio diduga tewas akibat dianiaya oleh sejumlah seniornya saat berada di kampus pada Minggu 5 Februari 2023 lalu. Pembongkaran makam ini dilakukan oleh pihak kepolisian guna mencari petunjuk penyebab kematian dengan mengotopsi jenazah korban.
Pembongkaran makam Muhammad Rio Ferdinan, taruna Politeknik Pelayaran Surabaya diduga tewas dianiaya senior. (Aris Siswanto)Permintaan pembongkaran makam dan autopsi jenazah Rio sesuai permintaan keluarganya. Pihak keluarga menduga ada penganiayaan yang dialami oleh Rio sebelum tewas. Sebab dari hasil visum, terdapat sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya sampai banyak mengeluarkan darah dari mulut.
Usai makam dibongkar, jenazah Rio segera dilakukan autopsi di area makam tersebut. Sampai saat ini pihak kepolisian telah memeriksa 13 saksi yang diduga terlibat atas penganiayaan korban.
“Ekshumasi atau pembongkaran makam ini guna kepentingan penyelidikan kami. Jenazah korban kita autopsi agar mengetahui penyebab kematiannya. Sejauh ini sudah 13 saksi yang sudah kita periksa,” kata AKP Zainal Abidin, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (7/2/2023).
Pembongkaran makam Muhammad Rio Ferdinan, taruna Politeknik Pelayaran Surabaya diduga tewas dianiaya senior. (Aris Siswanto)Kasus ini sendiri mencuat setelah Aiptu Muhammad Yani, selaku ayah korban, melaporkan adanya dugaan penganiayaan yang menimpa putranya. Meski jenazah korban sempat dimakamkan di kampungnya, Yani yang juga anggota polisi dari Polsek Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, meminta agar dilakukan autopsi karena tidak beresnya kematian sang putra.
Pembongkaran makam Muhammad Rio Ferdinan, taruna Politeknik Pelayaran Surabaya diduga tewas dianiaya senior. (Aris Siswanto)Berdasarkan CCTV di dalam kampus, korban awalnya diajak sejumlah seniornya masuk ke dalam kamar mandi. Selang 8 menit kemudian, korban terlihat sudah dibopong keluar. Diduga kuat korban dianiaya seniornya di dalam kamar mandi tersebut hingga tewas.
“Setelah saya lihat jenazah anak saya, ada luka memar di wajah, dada, serta mengeluarkan darah dari mulutnya. Saya menduga ini telah dianiaya, makanya saya melapor dan meminta agar dibongkar makamnya untuk diautopsi,” ujar Yani.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Z CreatorsSentimen: negatif (100%)