Sentimen
Negatif (80%)
7 Feb 2023 : 18.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilacap

Mandatori Biodiesel Dituding Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

7 Feb 2023 : 18.15
Mandatori Biodiesel Dituding Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal

Krjogja.com - JAKARTA - Ekonom Senior, Faisal Basri menuding program Mandatori Biodiesel menjadi penyebab utama atas kelangkaan yang berdampak pada kenaikan harga minyak goreng di Indonesia. Sebab, program tersebut disinyalir banyak menyedot minyak sawit (CPO) yang merupakan bahan baku daripada minyak goreng.

"Sekarang penyedot terbesar CPO itu adalah biodiesel, karena dikasih insentif dan mandatori. Sementara minyak goreng ndak Mandatori ya ribet," kata Faisal Basri dalam Webinar Problematika Minyak Goreng, Jakarta, Sabtu (04/02/2023).

Faisal menyampaikan, pemerintah telah menerapkan 2 harga CPO untuk industri pangan dan biodiesel. Ironinya harga jual untuk biodiesel ditetapkan lebih tinggi dari pada untuk industri pangan, termasuk minyak goreng. "Inilah biang keladinya, pengusaha kalau ada kesempatan dua harga. Dia akan jual dengan harga tertinggi," ucap Faisal Basri.

Baca juga :

Soal Cak Imin Usul Gubernur Ditiadakan Karena Tak Efektif, Begini Kata Sultan

Konser ‘Binangun Sobat Satru', Denny Caknan Obati Kerinduan Penggemar di Kulonprogo

Ledakan Petasan Guncang Majenang Cilacap, Satu Orang Tewas

Selain itu, pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga memebrikan insentif untuk penjualan CPO ke biodiesel. Sebaliknya, penjualan CPO untuk industri pangan maupun minyak goreng tidak memperoleh insentif meski harganya jauh lebih rendah.

Dengan situasi ini, pengusaha sawit lebih memilih untuk menjual CPO ke program mandatori biodiesel ketimbang industri pangan maupun minyak goreng. Menyusul, adanya penawaran harga yang lebih baik serta insentif dari BPDPKS.

"Kalau saya punya CPO saya dapat lebih baik ke biodiesel saya akan lari ke biodiesel. Otomatis hak setiap orang untuk menjual dengan harga lebih baik," terangnya. (*)

Sentimen: negatif (80%)