Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Rezim Orde Baru
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Ngeri-ngeri Sedap, Cerita Soeharto Dibuat Tersinggung Sama Orang Jombang Perkara Dikatain 'Wareg' Kekuasaan
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Presiden Kedua RI, Soeharto dikenal memiliki kekuasaan besar khususnya di era Orde Baru. Bagaimana tidak Soeharto memegang kekuasaan sebagai orang nomor satu hingga 32 tahun.
Kendati demikin, para cendekia hingga aktivis sering kali melemparkan kritik padanya. Meski kala itu pemerintahan masih bersifat otoriter.
Sebuah kritik tajam juga dilakukan oleh cendekiawan Islam dari Jombang, Jawa Timur yakni Prof Dr Nurcholish Madjid.
Diundang ke istana, Nurcholish Madjid dengan berani melemparkan kritik keras pada Soeharto hingga membuat sang presiden tersinggung. Cerita tersebut disampaikan oleh ekonom senior, Rizal Ramli.
Baca Juga: Aksi Lucu Gibran Jadi Kiper Tendangan Menko Airlangga dalam Peresmian Solo Techno Park
Soeharto (Youtube)Menurut Rizal Ramli, menjelang lengsernya Soeharto ia mengumpulkan tokoh-tokoh untuk mendapatkan dukungan pembuatan komite reformasi.
"Besoknya, Saadillah Mursyid [sekretaris kabinet] panggil Gus Dur dan lainnya kayak Nurcholish Madjid ke istana," kata Rizal Ramli dalam perbincangannya di kanal YouTube Refly Harun.
"Pak Harto bilang, ini situasinya gini saya mohon dukungan bapak-bapak untuk kita bikin komite reformasi butuh waktu tiga bulan untuk memilih pemimpin indonesia berikutnya," imbuhnya.
Rata-rata hadirin setuju dengan pernyataan Soeharto, namun kemudian Nurcholish Madjid berdiri dan melemparkan usulan yang menyinggung pada Soeharto.
"Di luar dugaan saya dan saya kagum, dokter Nurcholis Madjid, ini kan anak Jombang dia berdiri pakai bahasa Jawa yang kasar," ungkap Rizal Ramli.
Baca Juga: Soal Posting Berita Hoax Dirinya Meninggal, Gibran Beri Pesan: Saya Masih Mau Hidup, Jangan Disumpahin Mati!
"Dia bilang Pak Harto wis pak Harto, Pak Harto wis wareg uwis, Pak Harto tersinggung itu kan bahasa Indonesianya udah Pak harto lu tuh udah kenyang udah," tambahnya.
Sentimen: negatif (78%)