Sentimen
6 Feb 2023 : 03.54
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: Universitas Muslim Indonesia
Kasus: kasus suap, korupsi
Tokoh Terkait
Pimpinan MA Selanjutnya Wajib Turun Tangan Berantas Korupsi
Medcom.id Jenis Media: News
6 Feb 2023 : 03.54
Jakarta: Mahkamah Agung (MA) bakal menggelar pemilihan wakil ketua baru dalam beberapa hari lagi. Pemimpin selanjutnya diharap bisa memberantas korupsi.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Konstitusi dan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (PaKem FH UMI) Fahri Bachmid menilai calon pimpinan baru MA harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Salah satunya memberantas korupsi di lembaga peradilan tertinggi itu.
"(Karena) MA sedang diterpa masalah korupsi yang melibatkan staf dan pegawai Mahkamah Agung yang kemudian menyeret dua orang hakim agung yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," kata Fahri melalui keterangan tertulis, Minggu, 5 Februari 2023.
Pemberantasan korupsi dinilai penting untuk calon pimpinan baru itu. Karena, nahkoda baru itu wajib mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap MA.
"Pimpinan MA harus mengambil tanggung jawab institusi agar kepercayaan publik dapat diraih, dan secara moril hakim agung dapat bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas konstitusional terhadap penanganan perkara dengan baik," ucap Fahri.
Penutupan celah korupsi dinilai sudah menjadi harga mati untuk pembenahan di MA. Pimpinan baru juga tidak boleh lepas tangan membenahi sistem karena merasa kasus suap terjadi bukan di eranya.
"Jangan lagi ada pimpinan MA yang secara tegas mengatakan bahwa, 'mohon maaf saya angkat tangan' dan seakan tidak sanggup meyakinkan publik untuk menyelesaikan masalah korupsi di tubuh MA," ujar Fahri.
MA diharap tidak sembarangan memilih pemimpinnya. Maruah lembaga peradilan tertinggi itu diyakini sedang dipertaruhkan.
"Ideanya Wakil Ketua MA RI yang akan dipilih nantinya adalah benar-benar merupakan seorang pemimpin yang memiliki integritas serta ketegasan sikap dan pemaham yang mendalam atas situasi yang terjadi saat ini," kata Fahri.
Pemilihan wakil ketua MA itu berlangsung pada Selasa, 7 Februari 2023. Pencarian pimpinan ini dilakukan karena Wakil Ketua MA Andi Samsan Nganro akan pensiun.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Konstitusi dan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (PaKem FH UMI) Fahri Bachmid menilai calon pimpinan baru MA harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Salah satunya memberantas korupsi di lembaga peradilan tertinggi itu.
"(Karena) MA sedang diterpa masalah korupsi yang melibatkan staf dan pegawai Mahkamah Agung yang kemudian menyeret dua orang hakim agung yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," kata Fahri melalui keterangan tertulis, Minggu, 5 Februari 2023.
-?
- - - -Pemberantasan korupsi dinilai penting untuk calon pimpinan baru itu. Karena, nahkoda baru itu wajib mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap MA.
"Pimpinan MA harus mengambil tanggung jawab institusi agar kepercayaan publik dapat diraih, dan secara moril hakim agung dapat bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas konstitusional terhadap penanganan perkara dengan baik," ucap Fahri.
Penutupan celah korupsi dinilai sudah menjadi harga mati untuk pembenahan di MA. Pimpinan baru juga tidak boleh lepas tangan membenahi sistem karena merasa kasus suap terjadi bukan di eranya.
"Jangan lagi ada pimpinan MA yang secara tegas mengatakan bahwa, 'mohon maaf saya angkat tangan' dan seakan tidak sanggup meyakinkan publik untuk menyelesaikan masalah korupsi di tubuh MA," ujar Fahri.
MA diharap tidak sembarangan memilih pemimpinnya. Maruah lembaga peradilan tertinggi itu diyakini sedang dipertaruhkan.
"Ideanya Wakil Ketua MA RI yang akan dipilih nantinya adalah benar-benar merupakan seorang pemimpin yang memiliki integritas serta ketegasan sikap dan pemaham yang mendalam atas situasi yang terjadi saat ini," kata Fahri.
Pemilihan wakil ketua MA itu berlangsung pada Selasa, 7 Februari 2023. Pencarian pimpinan ini dilakukan karena Wakil Ketua MA Andi Samsan Nganro akan pensiun.
(AGA)
Sentimen: positif (99.1%)