Sentimen
Positif (88%)
6 Feb 2023 : 00.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Pasuruan

Alasan Efektivitas, BRIN Tutup Sejumlah Fasilitas Riset di Daerah

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

6 Feb 2023 : 00.56
Alasan Efektivitas, BRIN Tutup Sejumlah Fasilitas Riset di Daerah

JawaPos.com – Polemik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berlarut. Sebelum DPR mengusulkan pemberhentian Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Sekarang penutupan sejumlah fasilitas riset di daerah memicu kontroversi.

Terbaru fasilitas riset yang ditutup adalah Laboratorium BRIN Pasuruan yang sebelumnya bernama Lapan Pasuruan. Gedung Lapan Pasuruan sendiri sudah berumur 39 tahun. Tugasnya di antaranya adalah pengamatan ozon vertikal. Di seluruh dunia ada 14 unit laboratorium pengamatan ozon, salah satunya Lapan Pasuruan.

Selain digunakan untuk pengamatan ozon, Lapan Pasuruan juga sering diuganakan untuk pengamatan gerhana bulan dan matahari. Selain itu juga rutin untuk jadi tempat rukyat atau pemantauan hilal.

Selain itu BRIN juga sedang menggodok penghentian operasional (shutdown) reaktor Triga-2000 di Bandung. Usulan shutdown itu tertuang dalam surat yang disampaikan Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN kepada Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Dalam surat tersebut dijelaskan penghentian operasional reaktor Triga-2000 Bandung untuk optimalisasi penggunaan reaktor nuklir di Kawasan Sains Terpadu (KST) BJ Habibie di Serpong.

Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN Driszal  Fryantoni menjelaskan polemik penutupan sejumlah fasilitas riset itu. Dia menegaskan penutupan itu tidak berimbas pada pengurangan pegawai. Dia mengatakan penutupan sejumlah fasilitas itu untuk efisiensi dan memaksimalkan pemanfaatan atau utilisasi.

Dia mengatakan sejak ada BRIN, semua lembaga riset dilebur. Termasuk Lapan yang sebelumnya mengelola kantor dan laboratorium di Lapan Pasuruan. Pria yang akrab disapa Rizal itu mengatakan fungsi laboratorium atau pemantauan ozon di kantor Lapan BRIN akan digeser ke fasilitas BRIN lainnya. Sehingga bisa memaksimalkan penggunaan alat-alat atau fasilitas yang canggih.

Sementara itu untuk penghentian reaktor nuklir di Banding, Rizal mengatakan masih usulan internal BRIN. “Butuh rekomendasi dari lembaga-lembaga lain,” katanya di kantor BRIN Jakarta. Di antaranya butuh rekomendasi dari Bapeten bahkan organisasi nuklir dunia (IAEA).

Rizal juga menjelaskan bahwa polemik yang muncul merupakan reaksi dari sebuah perubahan. Dia mengatakan perubahan-perubahan di BRIN justru bernilai positif ketika ada respons dari publik. Menurut dia, kalau tidak ada respons berarti perubahan itu tidak membawa apa-apa.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: positif (88.6%)