Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pasuruan, Purwodadi
Penutupan BRIN Pasuruan membuat riset terhenti
Alinea.id Jenis Media: News
Penghentian operasional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) wilayah Pasuruan membuat riset keantariksaan terganggu, bahkan terhenti. Fungsi edukasi kepada komunitas dan publik juga mengalami hal serupa. Kemandegan ini belum bisa diketahui akan berlangsung sampai kapan.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Astronomi Amatir Lintas (FOKALIS) Jawa Timur Muchammad Toyib, fasilitas pengganti untuk BRIN Pasuruan saat ini belum siap sepenuhnya. Kantor atau kawasan BRIN terdekat dari Pasuruan ada di Purwodadi. Namun, kawasan ini belum bisa dibuat peluncuran balon atmoster. Fasilitas satu-satunya di Indonesia hanya di BRIN Pasuruan.
Kantor BRIN di Kupang, Nusa Tenggara Timur juga belum benar-benar siap. Baik dari sisi SDM maupun piranti teleskop. "Jadi, bukan saja kegiatan riset yang terancam mandeg, pengamatan matahari yang sebelumnya menjadi andalan di BRIN Pasuruan pun akan bernasib sama. Sampai waktu yang belum kita ketahui," kata Toyib kepada Alinea.id, Sabtu (4/2).
Seperti diberitakan, BRIN wilayah Pasuruan resmi menghentikan operasional sejak 31 Januari 2023. Pengumuman itu diunggah akun instagram @brinpasuruan.
"Tak terasa sudah 35 tahun kami berada di sisi teman-teman semua. Tumbuh bersama, mendewasa bersama. Dari generasi ke generasi," tulisnya.
Lewat akun tersebut, BRIN Pasuruan mengaku berterima kasih untuk atensi yang telah diberikan. "Terima kasih sudah menemani sejauh ini. Maju terus keantariksaan Indonesia," tulisnya lagi.
Toyib berharap integrasi, efisiensi atau sentralisasi yang sedang dijalankan oleh BRIN bisa dijalankan dengan lebih cermat dan memiliki pertimbangan dari berbagai perspektif. Tujuannya, agar tidak justru menjadi bumerang bagi dunia iptek ke depan.
"Jika tidak, pengintegrasian ini justru akan mengeruhkan inovasi-inovasi yang sedang terbangun di setiap balai riset di daerah, termasuk di BRIN Pasuruan," jelas Toyib.
Sentimen: positif (80%)