Rusia Dituduh Langgar Perjanjian Senjata Nuklir, Begini Tanggapan Kremlin
iNews.id Jenis Media: Nasional
MOSKOW, iNews.id – Rusia mengomentari tuduhan Amerika Serikat (AS) soal perjanjian pengendalian senjata nuklir New START. Negara Beruang Merah dituduh melanggar New START karena tak mengizinkan tim inspeksi dari AS melakukan tugasnya.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/2/2023), mengatakan AS telah menghancurkan dasar hukum kesepakatan pengendalian senjata antara kedua negara.
Dia menegaskan, New START sangat penting bagi Rusia, terutama berkaitan dengan situasi saat ini.
Senjata nuklir mencuat lagi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Negara Barat menyebut Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir di Ukraina, namun dibantah. Alasannya kondisi di Ukraina belum memenuhi syarat untuk menggunakan nuklir.
Kesepakatan New START berlaku sejak 2011 sampai 2021, namun diperpanjang sampai 5 tahun setelahnya. Perjanjian tersebut mengatur pembatasan jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dimiliki kedua negara. Perjanjian itu juga mengatur soal penyebaran rudal dan pengebom berbasis darat dan kapal selam.
Hulu ledak nuklir gabungan kedua negara mencapai 90 persen dari total global.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: positif (87.7%)