Ketua Pengadilan Tinggi DKI Ambil Sumpah 700 Anggota Peradi
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
SELURUH anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) yang baru disumpah di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta diminta untuk menjunjung tinggi kehormatan dan integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai profesi yang terhormat (officium nobile).
“Selain officium nobile, ada satu lagi identitas yang disematkan kepada profesi advokat, yaitu primus interpares. Artinya, pertama di antara yang sederajat atau yang pertama di antara yang setara,” kata Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan, di Jakarta, Rabu (1/2).
Otto menegaskan pihaknya mendukung Mahkamah Agung (MA) untuk melakukan berbagai upaya perbaikan. Peradi juga terus melakukan sosialiasi. “Mudah-mudahan sistem peradilan yang bersih dan jujur itu bisa tercapai,” kata dia.
Ketua Bidang Pengangkatan Advokat dan Magang DPN Peradi Ardian Rizaldi menjelaskan pengambilan sumpah/janji advokat anyar Peradi di PT DKI Jakarta ini diikuti oleh sekitar 700 orang.
Penyumpahan atau janji advokat tersebut dilakukan secara bertahap, yakni mulai 25–31 Januari 2023 diikuti oleh sekitar 700 anggota. Sebelumnya, Peradi melakukan pengangkatan dan pembekalan terhadap 722 orang advokat pada 17 Januari 2023.
Pengambilan sumpah atau janji advokat ini dilakukan Peradi untuk menjalankan kewajiban dan amanat UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat. “Pembekalan advokat oleh Peradi dilakukan pada 722 orang. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya merupakan advokat pindahan dari organisasi advokat lain,” ujarnya.
Pengambilan sumpah profesi para anggota Peradi dilakukan langsung oleh Ketua PT DKI Jakarta H. Soedarmadji. Ia pun mengapresiasi Peradi mengajukan penyumpahan advokat yang sangat banyak. “Dengan begitu, tingkat kesadaran dan penegakan hukum sesuai dengan profesi masing-masing akan lebih mantap lagi.”
Menurut Soedarmadji, hal ini sesuai dengan harapan MA dalam membangun integritas searah sehingga masalah integritas kerja senantiasa meningkat, di antaranya kerja ikhlas, cerdas, dan tuntas sehingga bisa dipertanggungjawabkan, tidak hanya di dunia tapi juga akhirat nanti. (J-2)
Sentimen: positif (88.7%)