Sentimen
Netral (66%)
2 Feb 2023 : 21.20
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia Political Review

Kab/Kota: Madura

Kasus: covid-19

Berbeda Poros, Kerjasama NasDem-Golkar Mungkin di Putaran Kedua

2 Feb 2023 : 21.20 Views 2

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Berbeda Poros, Kerjasama NasDem-Golkar Mungkin di Putaran Kedua

KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Nasdem Surya Paloh menggelar pertemuan meskipun berada dalam poros koalisi yang berbeda. Partai Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Partai Nasdem berada di Koalisi Perubahan.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai pertemuan tersebut hanya sebatas untuk menjalin silaturahmi. "Silaturahmi itu menurut saya hanya untuk 'say hello' saja, hanya untuk mencairkan kebekuan komunikasi politik agar tidak kaku dan stagnan," terang Surokim saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, peluang kerja sama antar keduanya terbuka lebar pada sisi penguatan politik kebangsaan. Golkar dan Nasdem sama-sama sebagai mempunyai kekuatan politik besar di kancah perpolitikan Indonesia.

"Peluang itu bisa saja terjadi minimal untuk menguatkan politik kebangsaan sebagai parpol nasionalis. Sebagai kekuatan politik nasional, silaturahmi itu penting agar bisa menyamakan visi-visi besar kebangsaan," lanjutnya.

Selain itu, kedua partai juga mempunyai latar yang sama yakni berada dalam pemerintahan. Hal itu akan membuat komunikasi keduanya akan lebih mudah. "Pengalaman kedua parpol di pemerintahan, saya pikir membuat keduanya akan lebih mudah membangun komunikasi lanjutan," terusnya.

Kendati demikian, kedua parpol itu juga dinilai akan sulit bekerja sama dalam bentuk koalisi. Salah satu penyebabnya adalah Golkar dan Nasdem berada dalam poros koalisi yang berbeda. "Namun menurut saya peluang utk membangun koalisi diantara keduanya akan sulit dan jalannya sepertinya terjal," tandasnya.

Baca juga: Golkar Pastikan Tak Ada Wacana Duetkan Airlangga-Anies

Surokim mengungkapkan Golkar akan masih mengamati perkembangan dinamika politik sembari menunggu arahan dari Jokowi. "Golkar tentu masih akan melihat situasi dan kondisi. Dan rasanya masih akan menunggu komando Pak jokowi dan juga melihat kecenderungan PDIP, untuk mengarahkan dukungan KIB dan sepertinya akan berbeda dukungan capres dengan Nasdem," pungkasnya.

Strategi Masa Depan

Sementara itu, pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjaga kemungkinan di masa depan.

“Saya melihat pertemuan Paloh dan Airlangga bagian daripada silaturahmi, komunikasi  politik untuk melihat segala kemungkinan yang terjadi kedepan dalam konteks menghadapi pemilu 2024, karena ini sudah dekat pertarungan, kontestasi politik di pilpres itu, ritme komunikasi dan pertemuan akan makin sering,” jelas Ujang ketika berbincang hari ini (1/2).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, dalam dunia politik selalu ada kejutan, yang bahkan tidak akan disangka oleh Ketua Umum partai-partai. “Contoh, kalau  dengan format koalisi, ada 3-4 pasangan, itu bisa ( pilpres) 2 putaran,“ sebut Ujang.

Saat ini koalisi yang sudah terbentuk adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Golkar, PAN, PPP, Poros perubahan oleh Nasdem-Demokrat-PKS, Gerindra-PKB. Sementara PDIP belum berkoalisi.

“Kalau dua putaran, yang pertama Nasdem dan Golkar tidak ketemu, kan bisa pada putaran kedua bisa ketemu berkoalisi. Itu kan kita tidak tahu. Komunikasi menjaga kemungkinan itu tadi,” beber Ujang.

Maka komunikasi antara partai harus terus dibangun, dan ini lebih baik daripada berseteru.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor Pusat Golkar. Pertemuan ini merupakan balasan dari pertemuan sebelumnya.

"Tentu ini silaturahmi lanjutan sesudah Partai Golkar datang ke Kantor NasDem. Jadi ini pertama kali Partai NasDem berkunjung ke kantor Golkar pasca covid," ungkap Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Kedua partai ini merupakan poros dari dua koalisi besar. Golkar di Koalisi  Indonesia Bersatu bersama PPP dan PAN dan Nasdem bersama Poros Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

"Tentu terkait dengan posisi Partai Golkar dan NasDem. Kedua kan silaturahmi berlanjut. Karena Partai NasDem sebagian besar juga alumni dari Partai Golkar,” tutup Airlangga.(RO/OL-4)

Sentimen: netral (66.3%)