Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Purworejo
Tokoh Terkait
Uniknya Wawancara PKD di Loano, Komisioner Panwascam Berbusana Jawa
Krjogja.com Jenis Media: News
Seleksi PKD di Kecamatan Loano dengan pakaian adat Jawa. (Foto: Jarot S)
Krjogja.com - PURWOREJO - Panwaslu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo melaksanakan seleksi wawancara calon pengawas kelurahan/desa (PKD) Pemilu Serentak 2024 secara unik, Selasa (31/1/2023). Komisioner Panwaslu Kecamatan Loano berpakaian adat Jawa, sedangkan lokasi wawancara didekorasi ala pesta pernikahan.
Panwaslu Kecamatan Loano melaksanakan seleksi wawancara selama dua hari, Selasa (31/1/2023) hingga Rabu (1/2/2023). Sebanyak 63 calon PKD dari 21 desa di Kecamatan Loano berhak diwawancarai setelah berkas pendaftaran yang diserahkan dinilai memenuhi syarat.
Ketua Panwaslu Kecamatan Loano Dwi Agus Santoso mengatakan, wawancara pada hari pertama diikuti calon PKD dari dua belas desa. Sementara seleksi wawancara PKD hari kedua, Rabu (1/2/2023) diikuti sembilan desa.
Dikatakan, konsep pakaian Jawa dan dekorasi pernikahan dalam wawancara dilakukan untuk mengurangi beban ketegangan peserta wawancara. "Kami ingin wawancara tidak tegang, meskipun dalam pelaksanaannya harus tetap serius dan sesuai petunjuk teknis Bawaslu. Kami ingin merekrut PKD yang profesional dalam bekerja," tegas Dwi Agus Santoso, kepada KRJogja.com, Selasa (31/1/2023).
Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan Bawaslu Purworejo Abdul Azis mengemukakan, sebanyak 1.402 calon PKD di seluruh wilayah Purworejo yang mengikuti seleksi wawancara. “Setelah seleksi wawancara itu, hasilnya akan diplenokan oleh masing-masing panwascam untuk menentukan calon PKD yang terbaik,” katanya.
Ketua Bawaslu Purworejo Nur Kholiq menambahkan, Bawaslu meminta agar proses seleksi PKD berjalan sesuai dengan pedoman yang diatur. Sesuai pedoman, katanya, proses seleksi PKD dilaksanakan secara terbuka dan transparan dengan memperhatikan keterwakilan perempuan.
Kholiq berharap calon PKD yang terpilih memiliki integritas dan netralitas yang baik serta memiliki pengetahuan muatan lokal di wilayahnya. “Muatan lokal menjadi kunci utama dalam pengawasan pemilu di tingkat desa dan kelurahan,” tandasnya.(Jas)
Sentimen: netral (80%)