Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Lama
Grup Musik: APRIL
Institusi: ITB
Kab/Kota: bandung, Senayan
Partai Terkait
Sejarah Gedung DPR/MPR, Awalnya Dibangun untuk Konferensi Internasional
iNews.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA, iNews.id - Sejarah Gedung DPR/MPR mengungkap masa awal pembangunan kantor parlemen Indonesia itu. Bahkan rencana pembangunan sudah dibahas sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Gedung dengan desain ikonik menyerupai tempurung kura-kura itu rampung pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Ketika Orde Lama, Indonesia sering menjadi tuan rumah pertemuan internasional. Hal ini juga didorong keinginan Bung Karno agar Indonesia menunjukkan eksistensinya kepada dunia. Oleh karena itu, ide awal pembangunan gedung DPR/MPR tidak difungsikan untuk kantor para wakil rakyat.
Mengawali sejarah gedung DPR/MPR, pada 8 Maret 1965 keluar Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48 terkait penugasan menteri pekerjaan umum saat itu, Soeprajogi untuk mengembangkan political venues di Jakarta.
Apalagi, Soekarno berencana menggelar Conference of The Emerging Force (Conefo) pada 1966. Conefo merupakan konferensi internasional yang diharapkan mendukung gagasan pembentukan dunia baru serta menandingi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat itu ada beberapa negara yang direncanakan ikut, termasuk dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Sayembara Maket
Sebelum pembangunan, Soekarno juga sempat menggelar sayembara desain gedung. Sayembara diikuti 3 perusahaan konsultan perancangan dan 1 peserta perseorangan.
Sayembara dimenangkan oleh Soejoedi Wirjoatmojo, arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang rancangannya berhasil menarik perhatian Soekarno. Rancangan tersebut ditetapkan dan disahkan pada 22 Februari 1965.
Kemudian pada 19 April tahun yang sama, tiang proyek political venues di kompleks Senayan, Jakarta mulai dibangun, bertepatan dengan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Hambatan saat Pembangunan
Gedung DPR/MPR rencananya rampung pada 1966. Namun peristiwa G30S pada September 1965 membuat proyek terhambat. Conefo pun batal digelar.
Editor : Rizal Bomantama
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: positif (84.2%)