Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kristen, Katolik
BUMN: BUMD
Kasus: covid-19, physical distancing
Tokoh Terkait
Aturan Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru, Ibadah di Gereja 100 Persen, Boleh Pakai Tenda Tambahan?
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Kementerian Agama telah merilis aturan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 termasuk untuk ibadah di gereja. Berapa kapasitas yang diperbolehkan?
Berikut informasi selengkapnya tentang aturan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 resmi dari Kemenag. Aturan ini disahkan dalam Surat Edaran Menag Nomor SE. 15 TAHUN 2022 Perayaan Natal Tahun 2022 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.
Disebutkan dalam surat edaran tersebut, ibadah natal di Gereja dapat dilakukan dengan kapasitas 100 persen. Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sebagaimana dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: Resep Makanan ini Dipakai Puluhan Orang Sampai Suksess!! Bisa Jadi Milyarder?
“Jumlah jemaah yang mengikuti kegiatan ibadah dalam Perayaan Natal Tahun 2022 secara luring maksimal 100% (seratus persen) dari kapasitas ruangan. Pelaksanaannya tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Anna.
Berikut rincian aturan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dikutip dari situs resmi Kemenag:
1. Melaksanakan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di gereja/tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 (satu).
2. Gereja membentuk Satuan Tugas Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.
3. Perayaan Natal dan pelaksanaan ibadah:
Baca Juga: Bikin Ngakak! Saat Tukang Pisang Salaman dengan Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep: Sedih Banget Mataku
hendaknya dilakukan secara sederhana dan bersahaja;dilaksanakan di gereja secara luring, daring, atau hybrid;jumlah jemaah yang mengikuti kegiatan ibadah dalam Perayaan Natal Tahun 2022 secara luring maksimal 100% (seratus persen) dari kapasitas ruangan dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;penambahan kapasitas ruangan ibadah/jumlah jemaah agar memanfaatkan ruang permanen yang telah ada di luar bangunan utama gereja yang berada di dalam kompleks gereja;penambahan kapasitas ruangan ibadah/jumlah jemaah dengan menggunakan perlengkapan tambahan/tidak permanen berupa tenda atau bentuk lain disesuaikan dengan batas maksimal area yang ditempati dan berada di dalam kompleks gereja; danpenambahan kapasitas ruangan ibadah/jumlah jemaah di luar kompleks gereja dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Kepolisian wilayah setempat dan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.4. Dalam pelaksanaan ibadah pada Perayaan Natal Tahun 2022, pengurus dan pengelola gereja wajib untuk:
menyediakan petugas untuk menginformasikan dan mengawasi pelaksanaan Protokol Kesehatan 5M;menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh pengguna gereja;melakukan pemeriksaan suhu tubuh untuk setiap jemaah menggunakan alat pengukur suhu tubuh (thermogun);menyediakan hand sanitizer dan sarana mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir di pintu masuk dan pintu keluar gereja;melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area gereja;mengatur arus mobilitas jemaah dan pintu masuk (entrance) dan pintu keluar (exit) gereja guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;melakukan pengaturan jumlah jemaah gereja yang berkumpul dalam waktu bersamaan, untuk memudahkan pembatasan jaga jarak;menyediakan cadangan masker;melarang jemaah dengan kondisi tidak sehat mengikuti pelaksanaan kegiatan peribadatan;menyarankan kepada jemaah yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas dan ibu hamil/menyusui untuk mengikuti peribadatan secara daring;menyarankan agar kantong kolekte ditempatkan pada tempat tertentu dan tidak diedarkan;memastikan tidak ada kerumunan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan peribadatan dengan mengatur akses keluar dan masuk jemaah;memastikan gereja atau tempat pelaksanaan ibadah memiliki sirkulasi udara yang baik dan sinar matahari dapat masuk serta apabila menggunakan air conditioner (AC) wajib dibersihkan secara berkala;memastikan pelaksanaan khotbah memenuhi ketentuan:1) pendeta, pastor, atau rohaniwan memakai masker dengan baik dan benar; dan
2) pendeta, pastor, atau rohaniwan mengingatkan jemaah untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
5. Peserta Perayaan Natal Tahun 2022 wajib:
menggunakan masker dengan baik dan benar;menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer;dalam kondisi sehat (suhu badan di bawah 37 derajat celcius);tidak sedang menjalani isolasi mandiri;membawa perlengkapan peribadatan masing- masing; danmenghindari kontak fisik atau bersalaman.6. Diimbau untuk tidak melakukan pawai atau arak-arakan dalam rangka Perayaan Natal Tahun 2022.
7. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama pada Kementerian Agama melakukan:
sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan;pemantauan Perayaan Natal Tahun 2022 di tingkat pusat;koordinasi dengan pimpinan kementerian/lembaga, pimpinan TNI/Polri, pimpinan Badan Usaha Milik Negara, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di tingkat pusat; danpelaporan hasil pemantauan kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Agama secara berkala/sewaktu-waktu.8. Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Kristen dan Katolik, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan Keagamaan Negeri Kristen dan Katolik, dan Penyuluh Agama Kristen dan Katolik untuk melakukan:
sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan;pemantauan Perayaan Natal 2022 pada instansi pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa serta Badan Usaha Milik Daerah atau Desa;koordinasi dengan gubernur, bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa, pimpinan TNI/Polri setempat, pimpinan Badan Usaha Milik Daerah atau Desa, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di tingkat daerah;pelaporan hasil pemantauan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi secara berkala/sewaktu-waktu dan berjenjang; danpelaporan hasil pemantauan oleh Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Kristen dan Katolik serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Agama secara berkala/sewaktu-waktu.Dalam kesempatan tersebut, Jubir Kemenag Anna Hasbie menjelaskan bahwa gereja juga boleh mendirikan tenda jika jumlah jemaah melebihi batas kapasitas ruangan gereja.
Panitia perayaan Natal bisa menambah kapasitas ruangan ibadah/jumlah jemaah dengan memanfaatkan ruang di luar bangunan utama gereja tapi berada di dalam kompleks gereja. Hal ini boleh dilakukan dengan perlengkapan tambahan/tidak permanen berupa tenda atau bentuk lain disesuaikan dengan batas maksimal area yang ditempati.
Namun untuk dapat mendirikan tenda di luar gereja, pihak panitia perlu mendapat izin terlebih dahulu dari kepolisian setempat.
“Penambahan kapasitas ruangan ibadah/jumlah jemaah di luar kompleks gereja dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Kepolisian wilayah setempat dan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat,” tegas Anna.
Demikian penjelasan berapa kapasitas yang diperbolehkan untuk ibadah natal di gereja serta aturan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dari Kemenag. Untuk mengetahui isi Surat Edaran Menag Nomor SE. 15 TAHUN 2022 lebih lengkap silahkan klik tautan berikut (LINK SE Menag Natal 2022).
Sentimen: positif (100%)