PIKIRAN RAKYAT - Sudirman Said, selaku utusan Anies Baswedan untuk tim koalisi mengungkapkan bahwa sejumlah poin piagam koalisi sudah selesai dibahas dalam tim kecil. Meski demikian, dia menyebutkan,  hal tersebut masih perlu finalisasi.

"Materi-materi poinnya sudah kami bahas, tapi mungkin perlu finalisasi," katanya, dikutip pada Selasa, 31 Januari 2023.

Lebih lanjut, Sudirman Said mengatakan, poin-poin tersebut akan dibuat dalam dokumen resmi yang disebut sebagai piagam koalisi. Nantinya, dokumen tersebut akan ditandatangani setelah pimpinan partai bertemu secara formal.

Menurut keterangan Sudirman Said, terdapat 8 orang anggota tetap di tim kecil koalisi PKS, Nasdem, dan Demokrat yang rutin menggelar pertemuan.  Adapun, sejumlah anggota tim kecil pun diketahui juga bertemu sekaligus makan siang bersama di rumah Anies Baswedan pada Jumat, 27 Januari 2023, lalu.

Baca Juga: Gagasan Menarik dari Hasil Pertemuan Viking-Panser Biru Bersama Ganjar Jelang Duel PSIS Kontra Persib

Sebelumnya, Sudirman Said sempat mengatakan bahwa pertemuan antara Anies Baswedan dengan sejumlah tokoh koalisi tersebut sering dilakukan guna membahas perkembangan dinamika pencalonan presiden.

"Kadang-kadang sepekan dua kali. Setiap makan pasti ada pertemuan dan hari ini bertemu untuk mendengar berbagai progres atau update dari masing-masing partai politik," ujarnya.

Sudirman mengungkapkan, dalam pertemuan di kediaman Anies Baswedan tersebut juga merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diketahui mendukung Anies untuk maju sebagai calon presiden.

"Ketua Umum Partai Demokrat mengeluarkan rilis atau pernyataan bahwa telah secara resmi mendukung pencalonan," ucapnya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hoaks 45 Negara Nyatakan Sigap Bantu Indonesia 'Keroyok' Australia

Sementara itu, PKS juga telah menyatakan diri untuk mendukung Anies Baswedan. Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman pun mengatakan bahwa alasan PKS mendukung Anies Baswedan itu berdasarkan hasil dari musyawarah Majelis Syura PKS pada Agustus 2022.

Menurutnya, ada tiga kriteria calon presiden yang diusung PKS, yaitu sosok simbol perubahan, sosok nasionalis religius, dan sosok yang memiliki elektabilitas yang berpeluang menang.

"Kami tidak memiliki istilah elektabilitas survei tertinggi karena dinamika hari ini tentu berbeda dengan dinamika saat 14 Februari 2024," tuturnya.

Terkait dengan penentuan calon wakil presiden (cawapres), Sohibul Iman mengatakan, partai menyerahkan hal tersebut kepada Anies Baswedan. Sohibul Iman menyebut pihaknya tidak mengharuskan cawapres tersebut berasal dari kader PKS, selama yang dipilih dapat mendongkrak kemenangan.

"PKS memiliki sikap bahwa proses penentuan cawapres itu semua partai berhak mengajukan, tapi pada akhirnya pemilihan diserahkan kepada capres, tentu saja melalui mekanisme yang objektif," katanya.  

"PKS tetap akan dalam koalisi ini," ujarnya. 

Sementara itu, terkait dengan tim kecil, Sohibul Iman mengatakan, tim tersebut dibentuk koalisi tiga partai untuk menggodok sejumlah hal penting, di antaranya yaitu, platform, pasangan, pemenangan dan portofolio.

"Keempat hal inilah yang kami bahas, ketika kami sepakat dengan empat hal ini, itulah yang menjadi pertimbangan paling mendasar pilihan kepada calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan," ucapnya.***